KAPOL.ID – Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Partai Gerindra, Dapil Jabar 9 (Subang, Majalengka, Sumedang) Ridwan Dhani Wirianata, berkesempatan menjelaskan profil dan visi misinya kepada para awak media, Rabu, (1/11/2023), di kediaman
Ketua DPD Gerindra Provinsi Jawa Barat Brigjen TNI (Purn.) H. Taufik Hidayat, S.H., M.H., jalan RE Martadinata (jalan Riau) kota Bandung.
Berikut petikan wawancara Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Partai Gerindra, Dapil 9 Jabar (Subang, Majalengka, Sumedang), Ridwan Dhani Wirianata:
Jabatan saya di Partai Gerindra Wakil Sekretaris Jenderal, saya dahulu Sekretaris Pribadi Prabowo Subianto sejak tahun 2015, kemudian setelah Pemilu 2019 Prabowo Subianto bergabung ke Pemerintahan, rekonsiliasi dengan Presiden RI Joko Widodo, kami sempat bertugas di Kementerian Pertahanan, saya membantu Prabowo Subianto di Kemenhan di bidang ketahanan pangan.
Pada 2020 akhir saya ditugaskan Partai Gerindra untuk maju sebagai calon anggota DPR RI dari Dapil Jabar 9 karena kebetulan orang tua saya ada keturunan Subang, jadi saya ditugaskan mewakili daerah tersebut.
Prabowo Subianto punya pesan kepada saya yang intinya apabila ingin menjadi wakil rakyat harus turun ke rakyat dan kalau perlu tidur di rumah rakyat.
Dari situ saya sudah menjalankan kampanye selama dua tahun ini, saya turun ke Dapil agenda pertama saya yaitu menghadap kepada Ketua DPD Gerindra Provinsi Jawa Barat Brigjen TNI (Purn.) H. Taufik Hidayat, S.H., M.H., selaku Komandan saya.
Waktu itu, saya meminta izin untuk masuk ke Dapil 9 karena Dapil SMS atau Subang, Majalengka, dan Sumedang adalah Dapil Ketua DPD Gerindra Jabar Taufik Hidayat.
Setelah itu saya juga sowan ke Pimpinan-Pimpinan Partai Gerindra terakhir ke Ketua Harian, Sekjen, sehabis itu baru saya turun sejak dua tahun lalu ke Subang, Majalengka, dan Sumedang.
Karena, saya juga ingin menghadirkan suatu proses demokrasi untuk anak-anak muda untuk memberi semangat bahwa apabila kita memilki niat dan keingiman untuk menghadirkan kesejahteraan untuk rakyat, kita harus membuktikan dengan cara turun ke lapangan.
Jadi, tidak hanya menggunakan jabatan saya sebagai pimpinan pusat partai, tetapi saya ingin memberikan contoh bahwa saya harus turun, dan kebetulan saya sudah turun ke lapangan hampir dua tahun ini, ke daerah Subang terutama, Dapil 1 sampai Dapil 7, kemudian di Sumedang juga saya sempat mampir ke Keraton Sumedang, yang kita ketahui bersama Keraton Sumedang ini adalah satu-satunya Keraton Sunda yang masih ada.
Kebetulan juga saya masih ada Fam atau Keluarga dengan Keraton Sumedang Larang yang saat ini menjadi Raja, saya menyebutnya Aki.
Saya juga meminta doa dan dukungan, karena salah satu concern saya pada saat saya berkunjung ke Keraton Sumedang adalah saya melihat kebudayaan ini perlu kita lestarikan, dan support karena banyak lahan dari Keraton Sumedang ini digunakan oleh Pemda tanpa melihat atau mempedulikan mereka sebagai ciri khas mereka budaya Sunda, dan sebagai sesepuh Sunda.
Dinamika yang saya hadapi di Dapil Jabar 9 yang merupakan daerah pertanian ini adalah keluh kesah para Petani yang menyampaikan kelangkaan pupuk, subsidi yang dihadapi, selain itu ada keluhan sistem irigasi yang belum memadai.
Sebagai contoh saya pernah turun di Dapil 7 di daerah Pagaden, di sana para Petani mengeluhkan sawahnya banjir karena tidak ada infrastruktur yang mendukung untuk membuang air dari sawah yang tergenang.
Visi misi saya yakni saya sudah melihat kebutuhan dan keinginan masyarakat Subang, Majalengka, dan Sumedang, untuk itu saya berkomitmen dan sudah sampaikan yakni setiap masyrakat yang saya hadapi bahwa dana reses yang saya gunakan harus kembali ke masyarakat.
Jadi saya nanti tidak hanya datang ke lokasi reses, saya foto, dokumentasi, lalu dikirim ke fraksi untuk membuktikan bahwa saya reses, tidak, saya ingin membuktikan dana reses harus kembali ke rakyat, harus menjadi bentuk yang menjadi keinginan rakyat.
Seperti contoh saya akan memperhatikan jalanan yang ada di Subang yang belum memadai, yang berlubang, kemudian lahan-lahan yang tidur dan lahan yang tidak digunakan harus dikembalikan fungsinya sebagai lahan produktif.
Karena banyak sekali lahan-lahan terutama di Subang Selatan yang dikuasai oleh beberapa pihak saja, sehingga masyarakat sekitar tidak merasakan dampaknya.
Concern saya untuk Subang, saya ingin memberikan program-program pelatihan kepada terutama anak-anak muda, karena Subang ini potensinya sangat luar biasa, karena nantinya akan dipindahkan industri-industri, salah satunya industri pertahanan semuanya akan dipindahkan ke Subang.
Selain itu Patimban yang kemarin saya cek isinya bukan anak-anak dari Subang, kebanyakan dari luar, maka saya ingin nantinya akan ada program-program untuk mereka, terutama yang lulus SMA atau SMK, untuk bisa memanfaatkan potensi sumber daya yang ada, Pariwisata Subang juga perlu digalakkan lagi.
Sedangkan untuk Majalengka dan Sumedang saya rasa isunya hampir sama, yakni isu pertanian, kemarin saya sudah melakukan Video Conference dengan Prabowo Subianto, di situ kita sampaikan keluhan saat ini adalah petani butuh pupuk.
Prabowo Subianto berjanji jika kita bisa bersinergi mulai dari Eksekutif dan Legislatif bisa bekerjasama untuk memberikan langsung pupuk ke petani, tanpa adanya pihak kedua atau pihak ketiga, kalau perlu Prabowo Subianto berjanji petani harus bisa langsung mengambil pupuknya ke pabrik, inilah hal-hal yang mau kita jalankan.
Kita juga concern mengenai lahan, karena saya juga mempelajari saat ini lahan-lahan pertanian kurang produktif, kemarin saya cek hasil pertanian terutama sawah, seharusnya target kita di enam ton per satu hektar tapi sekarang hanya di empat ton, hal ini terjadi karena penggunaan pupuk kimia yang terlalu berlebihan, sehingga tanah dan haranya rusak, maka kita akan memberi edukasi agar kembali lagi sifat keaslian tanah tersebut, dan produksi bertambah.
Sedangkan isu di Majalengka terutama di Kecamatan Jatiwangi, banyak perusahaan-perusahaan dan UMKM genteng mati total karena tidak adanya daya beli, sementara pembangunan infrastruktur yang ada di Indonesia sangat gencar, dan ini mau saya dorong nantinya, terutama Komisi yang membidangi BUMN, dan PUPR terutama, nantinya harus membeli gentengnya dari Jatiwangi Majalengka, sehingga bisa menciptakan lagi sumber-sumber ekonomi yang ada di daerah Majalengka.
Janji saya adalah penggunaan dana yang saya pegang dan dana dari CSR BUMN yang jumlah dan nilainya sangat besar semuanya kembali untuk masyarakat, tetapi bila tidak ada penjembatannya, dana itu tidak akan terserap.
Maka setelah keliling dan melihat berbagai permasalahan di daerah, Insha Allah dapat kita atasi ketika saya menjadi Anggota DPR RI.
Terkait kepemudaan, saya rasa penting juga, saya selalu menyampaikan, kalau kita ingin menuju Indonesia Emas 2045, kita harus memberikan edukasi kepada pemuda, karena pemuda merupakan pemeran utama, karena Indonesia Emas di tahun 2045 itu milik mereka yang berumur satu tahun sampai dengan 49 tahun.
Maka di 100 tahun kita merdeka di tahun 2045 nanti, kita harus punya anak-anak muda yang unggul, terutama di bidang pendidikan.
Prabowo Subianto berjanji akan memperbanyak sekolah-sekolah kejuruan, saya juga selalu menyampaikan bahwa, anak muda itu harus punya pendirian untuk mempelajari empat bahasa, itu penting untuk mencapai Indonesia Emas di tahun 2045.
Pertama bahasa lokal, kalau di Jawa Barat adalah bahasa Sunda, kemudian bahasa nasional yakni bahasa Indonesia, lalu bahasa Internasional baik itu bahasa Inggris, bahasa mandarin, bahasa Prancis, bahasa Belanda atau bahasa asing lainnya, dan yang terakhir bahasa Coding.
Bahasa Coding sangat penting dan sangat berpengaruh untuk generasi penerus, karena nanti ke depan penggunaan teknologi dan juga AI sangat berpengaruh di era globalisasi dan digitalisasi.
Saya juga selalu tanamkan ke anak-anak muda mengenai Sospol, terutama mengerti mengenai ideologi kita, karena saat ini banyak anak-anak muda dididik tentang intoleransi, dan ini salah satu tantangan kita, karena bila intoleransi terus berkembang kita akan sulit menghadapi tantangan ke depan.
Saya juga selalu menggambarkan kepada anak-anak muda dan memberikan edukasi bahwa mereka-mereka yang mencari beasiswa ke luar negeri di manapun, terutama paling banyak beasiswa yang diberikan oleh Arab Saudi.
Saya selalu menekankan kepada anak-anak muda terutama lulusan Pesantren, yaitu, kalau kalian mendapat beasiswa ke Arab Saudi, saya mau kalian belajar matematika, biologi, fisika, science, atau kedokteran, jangan hanya belajar tentang agama, bukannya apa-apa, karena ketika Jika kembali ke Indonesia kita khawatirkan akan sulit untuk bersaing,
Sehingga harapannya bisa melahirkan lulusan luar negeri yang kuat akan faham agamanya dan memiliki kemampuan untuk bersaing dalam bidang pekerjaan.
Mengenai ideologi saya selalu menekankan bahwa kita harus saling hidup rukun dan tidak boleh lagi orang mau membangun gereja atau beribadah ditutup, justru kita harus jaga kerukunan antar umat ini.
Terakhir kepada anak-anak muda saya selalu tekankan agar melek politik, kalian boleh tidak suka kepada politik, tetapi harus peduli dan tahu politik.
Saya selalu memberi contoh kepada anak-anak muda, kita saat ini bebas berkumpul, makan di restoran karena keputusan politik, kenapa? karena keputusan politiknya adalah memberikan keamanan dan perdamaian, coba kalau keputusan politiknya melarang berkumpul, melarang rambut gondrong, dan melarang jajan di Mall, maka akan selesai kebebasan sebagai anak muda.
Saya selalu gambarkan, politik itu mempengaruhi kehidupan hajat hidup orang banyak, jadi harga cabai, harga gula, dan sembako, semuanya ditentukan oleh keputusan politik.
Insha Allah bila saya diberikan mandat menjadi Anggota DPR RI, saya berjanji kepada konstituen saya untuk membangun rumah aspirasi di setiap Kabupaten, Subang sudah ada, Majalengka belum, Sumedang belum, jadi ini janji saya, saya mau Rumah Aspirasi ini terbuka 24 jam, jadi masyarakat yang saya wakili bisa memberikan aspirasinya ke Rumah Aspirasi yang saya sediakan.
Intinya perjuangan Partai Gerindra, kami adalah Partai yang punya ideologi dan kami dididik oleh Prabowo Subianto dan oleh pimpinan-pimpinam kami bahwa harus selalu berpihak kepada kepentingan rakyat, terutama rakyat kecil.
Cita-cita kita adalah swasembada, dan Prabowo Subianto diberi tugas terkait ketahanan pangan, untuk menghadapi naiknya harga kebutuhan pokok, dan selama kita memang masih melakukan impor, maka pemerintah hanya mampu mengontrol harga beras yang di atas rata-rata, dan tidak bisa menekan harga yang signifikan untuk rakyat.
Saya rasa permasalahan yang paling utama yaitu naiknya harga beras dan kedelai karena kita masih bergantung kepada negara lain, maka program ketahanan pangan harus segera dilanjutkan dan dijalankan agar kita bisa menekan harga pada saat ini, jadi saat ini kita masih bergantung pada impor. ***