KAPOL.ID – Hari jadi ke-472 Kesultanan Selacau Tunggul Rahayu, menjadi titik keberangkatan menuju kejayaan yang ditenggarai bakal diraih saat menginjak usia kesultanan 500 tahun.
Demikian diungkapkan Sultan Selacau, Rohidin Patrakusumah VIII. Menurutnya, hari ini bertepatan dengan sejarah berdirinya kerajaan Pajajaran yang ke-499 tahun.
“Menurut sejarah, leluhur telah mengagendakan pada usia Selacau menginjak 500 tahun, Pajajaran anyar akan gumelar tetapi kita tetap menjunjung tinggi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya, Minggu (20/9/2020).
Rohidin mengatakan sudah waktunya keluarga besar kesultanan turut serta menjaga keutuhan NKRI dan menyejahterakan rakyat Indonesia.
“Mau percaya atau tidak, saya keturunan kedelapan dari Eyang Sri Wisesa dan dengan prokontra tentang silsilah keturunan, saya anggap sebagai bekal untuk memperkuat diri dalam menata berkehidupan,” katanya di halaman Kesultanan Selacau, Desa Cibungur, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya.
Tampak hadir Pangeran Kesultanan Selacau Tunggul Rahayu, R. Eris Kusumah, Mahapatih Kesultanan Selacau, Drs, Asep Nursobah, dan bakal calon Bupati Tasikmalaya, H. Iwan Saputra.
Prosesi penyerahan daun cau (pisang) dari Sultan Rohidin Patrakusumah VIII kepada Mahapatih Asep Nursobah, menyiratkan estafeta perjuangan menuju tujuan.
“Pemberian daun pisang mempunyai arti getah cau sebagai tinta dan daun cau sebagai kertas yang artinya kita semua harus terus mengisi perjalanan Kesultanan Selacau Tunggul Rahayu setiap waktu dalam berkehidupan kita,” kata Asep Nursobah.
Kesultanan Selaco, kata dia, bukan hanya simbol semata. Namun warga diharapkan bisa memanfaatkan nilai-nilai yang harus digali untuk meningkatkan ekonomi rakyat dan teknologi yang lebih maju.
“Perjalanan Selacau selama ini banyak tantangan dan sudah saatnya Selacau menjadi garda terdepan menjaga keutuhan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.
Pada kesempatan itu, Iwan Saputra pun memberikan ucapan selamat.
“Selamat atas harlah Selacau Tunggul Rahayu yang ke-472 tahun dan Padljajaran ke-499. Saya mengapresiasi yang sudah dilakukan oleh Sultan Patrakusumah karena sudah banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. Kita semua harus merawat dan mengelola cagar budaya dengan baik agar bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.