Masa Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir satu tahun melanda Negara kita, khususnya Kabupaten Garut dampaknya jelas dirasakan terhadap merosotnya perekonomian masyarakat, terutama bagi mereka yang tidak memiliki penghasilan tetap atau gaji bulanan.
Bahkan tidak sedikit, masyarakat Garut pun yang bekerja sebagai buruh pabrik atau perhotelan dan rumah makan terkena pemutusan hubungan kerja, akibat sejumlah perusahaannya tidak mampu memikul beban tangungan yang cukup berat.
Disisi lain, berdasarkan data yang pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Garut di tahun 2019, atau sebelum terjadi Covid-19, Dinas Sosial Kabupaten Garut mencatat, angka kemiskinan di Kabupaten Garut masih bertengger di 8,98 %.
Menyikapi kondisi seperti ini pemerintah baik pusat, provinsi hingga kabupaten telah berupaya menggulirkan berbagai program bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Garut, Ade Hendarsyah, mengatakan, selama pandemi pemerintah telah menyalurkan bantuan sosial bagi sekitar 65 % masyarakat Garut yang terdampak Covid-19.
“Berdasarkan data yang ada, sekitar 65% masyarakat Garut yang terdampak telah menerima bantuan sosial melalui sembilan pintu baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jabar, Kabupaten, bahkan melalui dana desa. Berbagai program bantuan sosial itu dikucurkan, untuk membantu perekonomian masyarakat yang terdampak,” tutur Ade.
Untuk menghindari adanya data penerima Bansos ganda, lanjut Ade, hingga kini pihaknya terus berupaya melakukan pemadanan data, karena tidak menutup kemungkinan katanya, bisa saja terdapat masyarakat yang menerima bantuan dari semua pintu, sementara yang lainnya sama sekali tidak bisa atau belum pernah menerima.
Ini lanjut Ade yang biasanya seringkali menjadi masalah dan menjadikan bantuan tidak tepat sasaran, karena penerimanya lu lagi lu lagi, sementara tetangganya ada yang tidak kebagian.
Bahkan tidak menutup kemungkinan tuturnya, yang seharusnya tidak menerima menjadi penerima, sementara yang harusnya menerima jadi tidak menerima.
“Makanya, seluruh data yang ada harus terus dipadankan, dan agar corona ini cepat berakhir di Kabupaten Garut, kami pemerintah daerah tidak henti-hentinya menghimbau masyarakat agar senantiasa dapat mematuhi protokol kesehatan. Jaga jarak, hindari kerumunan, sering mencuci tangan pakai diterjen, serta biasakan mengenakan masker, ” imbuhnya.****