Oleh H. Dadang Safarudin, S.Ag,MM
Kepala SMA Muhammadiyah Rawa Tasikmalaya
AKAN tiba lagi pada Kongres Forum Kepala Sekolah SMA Swasta (FKSS) Jabar. Jadwalnya tanggal 23-24 Februari 2022, di Ciloto, Cipanas Cianjur. Dalam hal ini, masa kepemimpinan Ketua Ade D Herdiana, SH dan Sekretaris Suhaerudin, S.Ag serta jajarannya pada FKSS Jabar berada pada penghujung masa jabatannya.
Sekurang-kurangnya ada tiga agenda dalam Kongres FKSS Jabar yang ke-2 tersebut. Pertama, pelaporan kerja pengurus FKSS Jabar masa bakti 2019-2022. Kedua, pengesahan materi program kerja FKSS Jabar. Ketiga, pemilihan ketua baru FKSS Jabar periode berikutnya.
Kongres FKSS Jabar kali ini akan berbeda dengan kongres sebelumnya. Masih ada pandemi Covid-19 yang menguji stabilitas sektor perekonomian, yang berdampak pula pada dunia pendidikan.
Selama pandemi Covid-19, proses pembelajaran sering menggunakan sistim dalam jaringan (Daring atau online). Kenyataan tersebut bukan hanya menjadi tantangan bagi peserta didik dan orangtua, melainkan juga bagi tenaga pengajar serta kepala sekolah yang mendapat mandat sebagai tugas tambahan.
Sebagai penggiat pendidikan, FKSS Jabar berupaya keras untuk mensukseskan kegiatan belajar di tengah-tengah pandemi. Biasanya, FKSS Jabar dapat melihat langsung peserta didik beraktivitas, kini cuma melihatnya melalui layar kaca dan terbatas; tidak dapat melihat siswa secara utuh, baik dalam ranah belajar maupun perilaku.
Terlepas dari itu semua, FKSS Jabar tetap mesti melaksanakan tugasnya. Antara lain mendorong keberlangsungan pembelajaran para peserta didik. Sesuai dengan tugas dan peran FKSS Jabar: menjungjung tinggi dan menjadikan perserta didik terdidik dan berilmu pengetahuan cukup luas.
FKKS Jabar yang Ideal
Idealnya, peran FKSS Jabar berusaha menjadi motivator penggerak, membangun semangat, memberikan dukungan serta dorongan moral kepada tenaga pendidik dan peserta didiknya. Karena itu FKSS Jabar harus terdepan dalam memimpin perubahan, memajukan pendidikan.
Gerak FKSS Jabar harus seluas samudera. Gaya tariknya sekuat magnet bumi. Visinya setinggi langit. Jika hal tersebut dapat dilaksanakan, maka FKSS Jabar sukses menggapai cita-cita pendidikan, khususnya di Jabar dan umumnya di seluruh Indonesia.
Menjadi FKSS Jabar yang mampu memimpin perubahan guna memajukan pendidikan, berarti menjadi forum bergerak terdepan dalam segala situasi, untuk memimpin perubahan dalam rangka memajukan pendidikan. FKSS Jabar adalah forum yang selalu melakukan perubahan ke arah lebih baik, tiada henti.
Sementara untuk memenuhi harapan Mas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, setidaknya ada lima perubahan kecil yang bisa dilakukan FKSS Jabar. Antara lain mengajak pemangku pendidikan supaya lebih sering berbicang dan berdiskusi mendalam tentang pendidikan, memberi ruang lebih luas kepada tenaga pendidik dan peserta didik untuk berperan aktif dalam memajukan pendidikan.
Kemudian mencetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan semua komponen pemangku pendidikan, menemukan dan menyalurkan skill dan bakat tenaga pendidik serta peserta didik untuk selalu percaya diri dalam meraih kesukssan, dan menawarkan kepada forum atau instansi lain untuk melakukan kerja sama yang baik dengan cara kolaboratif.
Hal itu sejalan dengan ungkapan yang pernah disampaikan Ki Hajar Dewantara; maka FKSS Jabar memiliki tiga peran juga: di depan memberikan teladan (Ing ngarso sung tulodo), di tengah membangun kemauan dan semangat (Ing madyo mangun karso) dan di belakang memberikan dukungan (Tut wuri handayani).
Jika FKSS Jabar selalu berada di garda terdepan bergerak memimpin perubahan menuju lebih baik, maka tidak mustahil kita mampu mewujudkan pendidikan yang maju. Mari kita lakukan gerakan serentak, dimulai dari memimpin dan memajukan diri sendiri dalam bidang pendidikan.
Selanjutnya akan terjadi gerakan dahsyat secara kolektif semua FKSS Jabar menjadi agen perubahan yang andal dalam memajukan pendidikan.