KAPOL.ID – Sansan Susandi (35), warga Perumahan Citramas Blok H6, RT 01 RW18 Desa Gunungmanik Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang bisa membuat sampah tak berguna menjadi berkah.
Menurut dia, sampah itu berbahaya bukan hanya untuk lingkungan saja, juga bagi manusia.
Kemudian pada 2019 lalu, bersama rombongan MWC NU Kec. Tanjungsari menghadiri acar Munas (Musyawarah Nasional) para alim Ulama di Banjar.
Acara tersebut menghasilkan fatwa mengenai tentang sampah.
Dikatakan, ketika sampah plastik dibuang sembarangan ke sungai, dan sampah itu mengendap hingga menjadi sarang nyamuk.
Selain itu, sampah menghasilkan zat-zat kimia yang berdampak besar terhadap kesehatan manusia.
Sampah, membuat timbulnya penyakit kanker dan sebagainya.
Oleh karena itu, pengolahan sampah menjadi sebab buah pemikiran agar sampah tersebut menjadi lebih bermanfaat.
“Ada beberap ide membuat sampah berguna. Diantaranya,
menjadi paving blok dan asbak,” ujar dia.
Proses mmebuat paving blok terbilang sederhana. Pertama-tama, sampah plastik dikeringkan apabila basah.
Kemudian direcah, lalu dibakar dan campurkan dengan oli hingga mencair.
Setelah mencair, dicampurkan pasir dalam cetakan jika untuk pembuatan paving blok.
Sedangkan untuk pembuatan asbak, tidak perlu pasir. Cukup masukan saja cairan sampah yang sudah dicampur oli kedalam cetakan.
Begitu banyak permintaan dari konsumen, tapi kami belum mampu memproduksi dalam jumlah banyak.
Pasalnya, untuk 1 Kg sampah plastik sebanding dengan 1 paving blok.
Sehingga bahan baku atau sampah plastik disekitar kami sudah habis.
“Kami sangat membutuhkan sekali sampah plastik untuk menghasilkan paving blok yang banyak,” ucapnya.
Semoga pemerintah daerah bisa bersinergi dengannya untuk mengurangi atau pemanfaatan sampah khususnya wilayah Kab. Sumedang.
“Saya ingin membuat sebuah usaha kecil dalam pengolahan sampah.
Ia mengatakan, dalam pengolahan sampah tersebut tidak dlakukan sendirian, namun dibantu masyarakat sekitar.
Artinya, ide dan kegiatan tersebut dapat mengurangi angka pengangguran. (Deden)***