PENDIDIKAN

Telkom University: Wisuda dengan Platform Metaverse Pertama di Indonesia

×

Telkom University: Wisuda dengan Platform Metaverse Pertama di Indonesia

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID – Sabtu 9 April 2022, digelar Sidang Terbuka Senat Telkom University (Tel-U) dengan agenda wisuda Magister, Sarjana, Sarjana Terapan dan Ahli Madya Periode II Tahun Akademik 2021/2022.

Wisuda Telkom University kali ini sedikit berbeda, di mana dalam Wisuda Telkom University Periode II TA 2021/2022 diselenggarakan di dunia metaverse untuk pertama kali semenjak pandemi Covid-19 melanda di tahun 2020 lalu.

Dr. Anisah Firli selaku ketua panitia wisuda periode II mengatakan, wisuda kali ini dilaksanakan menggunakan platform metaverse.

Menurut dia, pelaksanaan wisuda dengan platform Metaverse ini menjadi yang pertama diselenggarakan di Indonesia.

“Kami menggunakan platform ini sebagai bentuk inovasi Telkom University, sekaligus ingin memberikan pengalaman baru kepada wisudawan/i Telkom University, di mana Metaverse yang belakangan digaung-gaungkan ingin kami hadirkan untuk wisudawan/i,” ucapnya.

Firli mengatakan, tema besar yang diangkat dalam wisuda Periode II tahun akademik 2021/2022 adalah Generasi Tangguh, di mana tema ini memiliki filosofi bahwa para wisudawan/i diharapkan menjadi sosok yang memiliki komitmen dan bersikap tangguh dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang.

“Ketangguhan ini sebagai cerminan respon terhadap berbagai situasi dengan terus bereksplorasi, berinovasi dan mengembangkan diri untuk dapat terus berkontribusi bagi bangsa. Terima kasih telah berjuang menempuh pendidikan tinggi di masa pandemic saat ini, semoga ini dapat menjadi bekal di masa yang akan datang dan menjadikan kalian generasi yang tangguh,” ujarnya.

Menurut Fat’hah Noor Prawita, selaku dosen Fakultas Ilmu Terapan (FIT) Telkom University yang mengembangkan konsep ini menjelaskan bahwa, wisuda Telkom University dengan konsep Metaverse ini didukung oleh platform Mozilla Hubs yang telah dikustomisasi sedemikian rupa sehingga wisudawan nantinya benar-benar dapat merasakan experience wisuda secara langsung di kampus, dengan menggunakan perangkat laptop maupun headset Virtual Reality (VR).

“Kami mengambil venue Gedung Damar, salah satu gedung auditorium yang telah ada semenjak STT Telkom berdiri. Gedung Damar dibuat secara virtual mirip aslinya. Tidak hanya itu, wisudawan juga dapat memilih karakter avatarnya masing-masing sesuai fakultas dan karakteristiknya. Dalam hal ini dibantu oleh Rikman Aherliwan Rudawan dosen D4 Teknologi Rekayasa Multimedia FIT dan tim mahasiswanya dalam pembuatan avatar serta visual dari Gedung Damar,” jelasnya.

Pada kesempatan kali ini Ketua Senat Universitas Telkom Dr. Ismail mengukuhkan 1.285 wisudawan dari 32 program studi, di antara 43 program studi pada tujuh fakultas di Telkom University.

Setelah melalui prosesi pelantikan ini, para wisudawan akan bergabung dengan Forum Alumni Universitas Telkom (FAST) dengan jumlah alumni lebih dari 64 ribu orang dan tersebar di 30 negara, antara lain Amerika Serikat, Brazil, Australia, Selandia Baru, United Kingdom, Netherland, Swedia, Norwegia, Perancis, Jerman, Belgia, Polandia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam, Cambodia, China, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Qatar, Oman, Nigeria, Nepal, Uzbekistan, Tajikistan, dan Timor Leste.

Rektor Telkom University, Prof. Dr. Adiwijaya dalam sambutannya merasa bangga kepada seluruh wisudawan/i yang telah menyelesaikan pendidikannya di Telkom University.

“Selamat kepada seluruh wisudawan/i, di tengah pandemi ini tetap bersemangat menyelesaikan kewajibannya sebagai mahasiswa sehingga bisa melaksanakan wisuda, kami ucapkan terimakasih kepada orangtua/wali yang telah menitipkan putra dan putri nya untuk menempuh pendidikan di Telkom University,” ujarnya.

Prof. Adiwijaya menyampaikan, di tahun 2022 ini Telkom University menargetkan menjadi perguruan tinggi dengan mengedepankan Entrepreneurial Culture Excellence, dengan menanamkan budaya entrepreneur untuk seluruh civitas akademika.

Sebagai perguruan tinggi yang tiga tahun berturut-turut (2018, 2019 dan 2020) memperoleh Anugerah Widyapadhi, yakni sebagai perguruan tinggi terbaik dalam management inovasi, dan sejak 2019 penelitian Telkom University telah masuk ke dalam Klaster Mandiri, yakni klaster “Tertinggi” dari Kemenristek-BRIN.

“Sejalan dengan hal tersebut saat ini lebih dari 50 start-up yang dihasilkan Tel-U sudah berkontribusi secara ekonomi untuk Indonesia.” Jelasnya.

Saat ini Telkom University telah terakreditasi Unggul, di mana Tel-U menjadi PTS pertama di Indonesia yang memperoleh akreditasi Unggul, sebelumnya Tel-U telah terakreditasi A di tahun 2016.

Telkom University juga telah mendapat predikat sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik di Indonesia dalam kurun waktu 2 tahun berturut-turut (2019 dan 2020) oleh Kemenristekdikti.

Sesuai tema dari wisuda kali ini, yakni Generasi Tangguh, Prof. Adiwijaya menyampaikan, untuk menjadi generasi yang Tangguh, ada 4 hal yang perlu wisudawan/I ingat, yang pertama adalah rekan-rekan harus memiliki kemampuan sebagai Problem Solving, berikan solusi terhadap masalah yang ada di masyarakat, kemudian memiliki Self-Management atau Leadership yang baik, hal itu diperlukan bagi seorang pemimpin.

“Setelah itu rekan-rekan harus mampu bekerjasama dengan siapapun, jalin kolaborasi dan komunikasi yang baik, dan yang terakhir terus mengupdate teknologi terkini dan menjadikan teknologi tersebut sebagai akselerator untuk memudahkan penyelesaian problem yang ada. Dengan demikian insyaAllah rekan-rekan akan menjadi GENERASI TANGGUH untuk INDONESIA MAJU,” katanya.

Dihari yang berbahagia ini Prof. Adiwijaya berpesan kepada seluruh wisudawan/I, sesuai dengan tagline Telkom University sebagai pencetak pemimpin-pemimpin masa depan. Untuk menjadi orang yang dikatakan well educated. Ada 3 hal yang perlu diingat.

“Yang pertama adalah terus kembangkan kreativitas dan inovasi sehingga dapat adaptif terhadap kondisi yang ada, kemudian terus evaluasi diri, dan mampu melakukan continuous quality improvement sehingga terus menjadi pribadi yang lebih baik, dan jangan lupa bahwa yang kita lakukan harus sejalan dengan norma dan aturan yang berlaku,” ucap Prof. Adiwijaya. ***