BIROKRASI

Nihil Hewan Mati Akibat PMK di Kabupaten Tasik

×

Nihil Hewan Mati Akibat PMK di Kabupaten Tasik

Sebarkan artikel ini
PMK
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Veteriner pada Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Heri Kusdiana.

KAPOL.ID–Ratusan hewan ternak di Kabupaten Tasikmalaya terduga mengidap penyakit mulut dan kuku (PMK). Sapi potong paling dominan, yaitu sebanyak 129 ekor terduga dan menularkan terhadap 27 ekor sapi potong lainnya.

Sapi perah berada pasa urutan kedua, yakni sebanyak 22 ekor yang terduga mengidap PMK dan tak ada yang tertular. Sementara kerbau sebanyak tiga ekor terduga dan empat ekor tertular. Adapun kambing atau domba, tak satu pun yang terserang PMK.

Data tersebut kapol.id terima dari Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Veteriner pada Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Heri Kusdiana, Senin (13/6/2022).

“Jadi, sampai 13 Juni 2022 total hewan terduga PMK sebanyak 154 ekor dan tertular 31 ekor. Semuanya jadi 185 ekor. Terkonfirmasi positif berdasarkan pemeriksaan lab sebanyak 31 ekor,” terang Heri.

Dari ratusan ekor hewan tersebut, kata Heri, tidak satu pun hewan yang mati akibat PMK. Adapun hewan yang kritis langsung disembelih dengan beberapa syarat. Penyembelihan hewan sendiri bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan pada hewan lain.

“Di antara syaratnya adalah lokasi pemotongan di tempat hewan berada. Itu pun kalau menurut pemeriksaan dokter hewan tersebut sudah tidak memungkinkan sembuh atau dalam kondisi ambruk,” lanjut Heri.

Sekalipun demikian, pemotongan hewan mesti di tempat terpisah dari hewan hidup dan sehat lainnya. Prosesnya juga harus dalam pengawasan medik atau para medik veteriner.

Kemudian beberapa bagian hewan seperti kepala, jeroan, kaki dan tulang direbus mendidih selama 30 menit. Sementara limbahnya ditampung dalam lubang yang sebelumnya telah steril dengan disinfektan.

“Pada saat proses itu berlangsung, semua yang menangani harus menerapkan higiene personal dan sanitasi,” tandas Heri.

Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment

Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv

Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv
Instagram : https://www.instagram.com/kapol_id