KAPOL.ID – Wakil Menteri Dalam Negeri RI, John Wempi Wetipo, S.H., M.H berharap lulusan IPDN dapat membantu percepatan pembangunan nasional.
Praja IPDN merupakan calon ASN ynag harus siap dalam menghadapi tantangan global di era disrupsi dan digitalisasi.
Karena dampaknya akan mempengaruhi aspek ekonomi, pendidikan, lingkungan, politik dan budaya.
Hal tersebut disampaikan pada saat mengisi stadium general “Profesionalitas ASN Lulusan IPDN Dalam Percepatan Pembangunan Nasional serta Upaya Menghadapi Tantangan Globalisasi” pada Kamis (21/07/2022).
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 5.846 praja IPDN, secara luring maupun daring.
Hadir untuk yang kedua kalinya dimana sebelumnya John Wempi telah hadir di IPDN kampus Papua dan kini di IPDN kampus Jatinangor.
John Wempi menyampaikan terkait tantangan global yang akan dihadapi oleh calon ASN kedepan juga terkait upaya-upaya yang harus dilakukan dalam menghadapinya.
“Di era yang tanpa batas, perubahan sangat cepat terjadi di lingkungan kita. Praja akan dihadapkan dengan berbagai persoalan di lapangan, sehingga kita harus bisa berpikir cerdas,” katanya.
Disrupsi menuntut semua belajar keras terkait teknologi. Sehingga memunculkan SDM yang baik, dengan SDM yang baik akan menghasilkan inovasi-inovasi yang dapat mengikuti perubahan dari waktu ke waktu.
Menurutnya, upaya yang harus dilakukan dalam mengatasi tantangan aspek globalisasi ini diantaranya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang profesional, berpegang teguh pada nilai sosial dan norma sosial, menumbuhkan sikap bangga terhadap identitas bangsa Indonesia dan meningkatkan rasa peduli terhadap lingkungan.
John Wempi juga mengingatkan praja IPDN bahwa kelak setelah lulus para praja harus mampu berperan sebagai fasilitator dan administrator dalam pelayanan publik.
Juga, dapat menstimulasi kreativitas dan inovasi dalam pemberdayaan masyarakat, memajukan dan mengembangkan daerah tertinggal, terpencil dan terluar (3T) serta mampu menjaga stabilitas pertahanan dan keamanan serta perekat keutuhan NKRI.
Rektor IPDN, Dr. Hadi Prabowo, M.M berharap materi yang disampaikan oleh Bapak John Wempi ini dapat menjadi pedoman dan acuan para praja dalam menghadapi tantangan di era globalisasi.
“Permasalahan globalisasi yang dihadapi adalah permasalahan yang sangat kompleks, yaitu permasalahan digitalisasi informasi dan global megatrend. Untuk itu, ASN harus dapat bersikap cerdas, kreatif, inovatif, dan kolaboratif. Calon-calon ASN ini yakni para praja sudah diupayakan untuk mampu menyikapi perubahan dan perkembangan zaman,” ujar Hadi.
Selain dua masalah tersebut, Informasi yang overload juga menjadi masalah yang dihadapi oleh praja dan ASN saat ini.
“Inilah yang membuat ASN lulusan IPDN harus lebih selektif, mampu memilih dan memilah informasi di dalam upaya peningkatan kompetensi pengkayaan pengetahuan, pengalaman dan sikap perilaku,” tuturnya.
Untuk itulah menurutnya, ASN masa depan di era digital harus mampu dinamis dan learning by doing, sesuai dengan harapan IPDN smart ASN 2024 dengan tetap mengedepankan nilai-nilai asthabrata.
Rektor juga menyampaikan kepada Bapak Wamen bahwa IPDN akan terus konsisten menjadi pendidikan kepamongprajaan yang mengupayakan untuk meluluskan kader calon pamong praja yang dapat memberdayakan, mengembangkan, memperkuat penerapan ilmu kepamongprajaan di tingkat pemerintah pusat maupun daerah untuk meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat.
“IPDN akan terus berupaya menciptakan calon ASN yang bersih, akuntabel, kapabel, dan mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. ASN yang tidak hanya berpaku pada tupoksi, tapi mampu menyikapi perkembangan yang ada di lingkungan, dan melakukan terobosan inovasi agar pola pikir dan budaya kerja bisa secara tepat dan cepat dalam memberi pelayanan pada masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Rektor IPDN secara langsung menyerahkan Penghargaan Kartika Astha Brata Utama dan Lencana Alumni Kehormatan Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan kepada Bapak Jhon Wempi.***