KAPOL.ID – Koalisi Rakyat Bersatu melakukan protes keras apa yang telah dilakukan Wali Kota Bandung.
Karena, ikut hadir dalam peresmian Gedung Dakwah Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS).
Sepengetahuan Kaoalisi Rakyat Bersatu, Annas merupakan organisasi intoleran untuk kelompok minoritas.
Hal tersebut terucap dalam audiensi Koaalisi Rakyat Bersatu dengan DPRD Kota Bandung, Kamis (1/9).
“Dasar dari itu, kita menyuarakan keadilan melalui forum dialog dengan DPRD Kota Bandung,” ujar Wawan Setiawan Sekretaris Koalisi Rakyat Bersatu Jawa Barat.
Dikatakan, langkah yang mereka lakukan persekusi terhadap kaum minoritas.
Bahkan, ia protes agar tak ada lagi penekanan-penekanan jika kaum minoritas akan menggelar kegiatan keagamaan.
Menurut dia, ANNAS selalu mengganggu mereka-mereka terutama ke kelompok syiah.
“Sepengetahuan kami, tidak pernah ada yang mengganggu kegiatan selain dari pada kelompok ANNAS ini,” ucapnya.
Maka, sebagai anak bangsa ia berharap agar semua dapat menjaga kondusifitas beragama.
“Karena, dizamin oleh konstitusi, tidak boleh ada yang mempersekusi golongan baik itu muslim maupun non muslim,” ujar dia.
Ia tidak menolak apapun bentuk dan sifatnya intimidasi dan persekusi.
“Moto Bandung, Harmonis dan dan terhindar dari Intoleransi. Kenyataannya, ada saudara kami dari golongan minoritas syiah selalu ada gangguan, selalu diganggu oleh kelompok kelompok mereka. Itu bentuk ketidak adilan,” ucapnya.
“Maka disitulah kita harus menuntut dan memberikan penekanan yang tegas untuk kelompok ANNAS,” ujarnya.
Perwakilan dari DPRD mengatakan bahwa ANNAS bukan anggota terlarang.
“Saya pernah menyaksikan sendiri, bahwa ANNAS adalah organisasi terlarang. Sampai saat ini, SK dari pemerintah belum keluar,” katanya.
tapi yang namanya Annas itu anti sudah satu kalimat yang sudah tidak diperkenankan di dalam satu organisasi
Menurut dia, jika orang sudah anti, maka segalanya sesuatunya akan blunder, ada kebencian pada sesama anak bangsa.
“Wali Kota hadir, akan kami adukan ke Mendagri. Ini kelihatan ada ketidakadilan Wali Kota kepada kelompok yang lain,” ujarnya. ***