KAPOL.ID – Filosofi Kujang Sapasang mengandung makna keharmonisan dalam sifat budaya Jawa Barat seperti layaknya keluarga (cradle of civilitation) sebagai sebuah wadah keberlanjutan peradaban.
Demikian disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meresmikan Menara Kujang Sapasang di Panenjoan, Desa Jemaah, Kecamatan Jitigede, Minggu, (13/8/2023).
“Kujang (adalah) senjata warga Pasundan Jawa Barat, maka lahirlah gagasan menara Kujang Sapasang. Kenapa Kujang Sapasang dua tinggi dan dua rendah, karena itu filosofi peradaban manusia yaitu keluarga, ada suami istri dan anak dua,” ujar Kang Emil.
Dikatakan Emil, kehadiran Masjid Al Kamil di samping Menara Kujang Sapasang merupakan sebagai simbol keseimbangan dunia dan akhirat.
“Ibu saya mengingatkan, hidup harus seimbang antara dunia dan akhirat, maka tidak hanya monumen, tapi harus ada masjid. Maka di sini ada masjid Al-Kamil,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Kang Emil, selain filosofi agama dan budaya, keberadaan jembatan penghubung antara masjid dengan menara adalah simbol teknologi yang tohaga (kuat).
“Jadi segitiga pencapaian manusia, agamanya dijaga, budayanya dipelihara, teknologinya menjadi sebuah pesona perasaban,” ungkapnya.***