KANAL

Soal Dugaan Malpraktik di RSUD Cianjur, Begini Penjelasan Bupati

×

Soal Dugaan Malpraktik di RSUD Cianjur, Begini Penjelasan Bupati

Sebarkan artikel ini
Kunjungan Bupati Cianjur Herman Suherman ke RSUD Sayang Cianjur menjenguk korban dugaan malpraktik.

KAPOL.ID – Kasus dugaan malpraktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur, dibantah Bupati Cianjur, H. Herman Suherman.

Herman menyampaikan hal tersebut merespons pemberitaan TS (30) yang diduga menjadi korban malpraktik saat melahirkan anak ketiganya dengan persalinan sesar dan menyebabkan adanya cairan nanah yang keluar dari bekas jahitan serta tertinggalnya kain berwarna putih yang di duga kain kasa didalam perut.

Menurut Herman, pihaknya sudah menanyakan kepada TS perihal kebenaran dugaan adanya malpraktek saat berkunjung ke RSUD Sayang Cianjur dalam rangka melihat perkembangan Rumah Sakit yang akan berstatus Internasional.

“Saya sebetulnya datang ke sini tidak sengaja. Hanya memantau rumah sakit, tapi kebetulan ada yang viral di RSUD, jadi saya tanyakan langsung ke yang bersangkutan dan tidak melaporkan dan mengatakan adanya kain kasa yang tertinggal di dalam perut,” kata Bupati Cianjur Herman Suherman di RSUD Sayang Cianjur, Senin (11/12/2023).

Kejadian ini, lanjut Herman, ada pihak-pihak lain yang ingin membesar-besarkan demi tujuan tertentu.

Namun, menepis saat ditanya adanya muatan politik.

“Ada pihak-pihak yang punya kepentingan. Kalau ada isu bermuatan politik saya tidak tahu, karena bersangkutan itu anggota organisasi yang memviralkan,” ujarnya.

Herman mengungkapkan, penyebab TS mengalami keluhan pasca dioperasi sesar, karena ketidaktahuan suami untuk perawatan istrinya.

Selain itu, mengenai benda yang katanya kain kasa itu salah, tapi benda itu memang selalu dipakai untuk menyerap nanah dan digunakan untuk operasi.

“Bersangkutan itu sudah seminggu di rumah dirawat oleh suaminya. Pasti tidak paham medis karena bukan perawat, mungkin juga saat merawat istrinya ia menggunakan tangan yang tidak higienis atau kotor jadi lukanya keluar nanah,” kata dia.

TS (30) seorang ibu di Kabupaten Cianjur diduga menjadi Korban Malpraktek di RSUD Sayang Cianjur saat melahirkan anaknya dengan persalinan sesar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, TS menjalani persalinan sesar pada 21 November 2023 dan sempat mendapatkan perawatan selama tujuh hari di rumah sakit, sebelum akhirnya dipersilakan pulang oleh tim medis RSUD Sayang Cianjur.

Namun, pada saat di rumah luka sesar di perut TS tidak kunjung mengering dan mengeluarkan cairan nanah.

“Luka jaitan di perut bekas sesar malah terbuka menganga dan mengeluarkan cairan nanah. Bahkan, terlihat ada benda berwarna putih didalam perut istri saya dibagian bekas jahitan yang terbuka,” kata Ganjar Pamuji (35) suami TS.

Menurut Ganjar, melihat kondisi istrinya ia langsung membawa istrinya ke salah satu klinik bersalin.

Namun, pihak klinik langsung merujuk agar segera mendapatkan penanganan medis di RSUD Sayang.

“Tidak banyak yang dilakukan di klinik, mereka langsung merujuk istri saya ke RSUD Sayang. Setiba di rumah sakit ini, istri saya langsung mendapatkan penanganan pada luka sesarnya dan saat dibersihkan, terlihat ada seperti kain kasa pada bagian dalam lukanya,” ujarnya.

Menurut Ganjar, bahkan peristiwa itu tidak hanya dialami oleh istrinya saja.

Tetapi, juga dialami dua orang pasien lainnya yang saat bersamaan menjalani persalinan sesar di rumah sakit milik Pemkab Cianjur itu.

“Jadi pada 21 November lalu, ada tiga ibu hamil yang menjalani persalinan sesar. Mereka juga mengalami kejadian serupa seperti istri saya dugaan malapraktik,” ujarnya.

Bahkan, lanjut Ganjar, pihaknya telah mengadukan dugaan kejadian malpraktik itu ke pihak RSUD Sayang Cianjur.

Ia meminta rumah sakit bertanggungjawab penuh atas kejadian yang menimpa istrinya.

“Kita sudah layangkan Pengaduan resmi ke pihak rumah sakit. Namun, mereka belum memberikan keterangan resmi dan malah akan melakukan penyelidikan terkait kejadian ini,” tuturnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cianjur, Iptu Tono Listianto mengungkapkan jajarannya tengah mendalami dengan mengumpulkan berbagai bukti terkait dugaan malapraktik terhadap seorang perempuan saat proses persalinan sesar di RSUD Sayang.

Selain itu, kata Tono, polisi juga segera memanggil para pihak, terutama keluarga pasien untuk dimintai keterangannya.

“Kita pro aktif dengan dugaan kasus malapraktik yang terjadi di lingkungan RSUD Sayang ini. Prosesnya tengah berjalan, termasuk segera memanggil untuk dimintai keterangan dari keluarga pasien,” kata Tono.