KAPOL.ID –
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya memberikan bantuan kepada tujuh kelompok tani di Kota Tasikmalaya, Selasa (30/7/2024).
Untuk pengembangan program pengembangan ayam rancage (Paranje) Tasikmalaya berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Tasikmalaya.
“Kenapa budidaya ayam, karena komoditas ayam daging kerap memberi andil terhadap inflasi pada musim tertentu. Setidaknya paranje yang dikembangkan Pemkot Tasik dapat mengurangi andil komoditas tersebut.”
“Dengan begitu sisi produksi dan ketersediaan stok dapat terbantu,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Aswin Kosotali di Kp. Sinar Jaya, Kel. Urug Kec. Kawalu,
Ketujuh kelompok tersebut meliputi Sinar Jaya, Taruna Tani Mekar Jaya, Mekar Bakti, Taruna Tani Mewangi Mandiri, Tani Sukamekar II, Taruna Tani Berkobar.
Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan, paranje memanfaatkan teknologi modern mini closed house.
Yang memungkinkan budidaya ayam pedaging secara intensif dapat dilakukan di lahan terbatas perkotaan.
Disamping itu, inovasi pakan maggot dari budidaya yang memanfaatkan sampah organik.
“Jadi banyak poin yang dapat dihasilkan dari program ini. Pertama pasokan ayam bertambah untuk mengantisipasi laju inflasi.”
“Kedua sampah organik menjadi pakan maggot. Maggot ini mengurangi ketergantungan pakan pabrikan sehingga margin petani lebih besar,” katanya.
Di samping itu juga dapat menurunkan pengangguran, karena banyak orang yang bisa terlibat dalam program tersebut.
“Kemarin yang di Purbaratu sudah panen, sekarang kita dapat bantuan untuk tujuh kelompok. Mudah-mudahan paranje semakin banyak, produksi ayam juga bertambah.”
“Ujungnya kesejahteraan petani, juga inflasi dapat terkendali. Karena kebutuhan ayam pedaging dapat pasokan dari berbagai titik baru,” kata Cheka.***