SOSIAL

Petaka Gas Melon dan Kebakaran dalam Dua Pekan

×

Petaka Gas Melon dan Kebakaran dalam Dua Pekan

Sebarkan artikel ini
Kandang ayam di Manggungsari terbakar .

KAPOL.ID – Peristiwa nahas bisa dialami siapa saja. Saat menimpa orang lain, bukan berarti tidak akan dialami diri sendiri. Musibah menimpa orang tanpa pandang bulu, tempat dan waktu. Awal Mei lalu gas 3 kg meledak di Kampung Sukarasa RT 03/RW 02 Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jumat (3/5/2019). Rumah terbakar, enam orang luka serius. Kulit melepuh terkena bara api.

Di Kampung Pagerageung Kulon, Kabupaten Tasikmalaya, lagi-lagi gas melon menjadi biang petaka. Demi memastikan tabung gas bocor, di lempar ke kolam, Senin (13/5/2.19). Namun malah gas yang bocor menyambar dan mengeluarkan api, membakar seorang bocah berusia 10 tahun. Wajah, tangan, dan kakinya mengalami luka bakar serius. Dari mana sumber api yang menyambar gas bocor itu, tidak diketahui pasti, namun diduga dari bara di sekitar itu.

Korsleting listrik pun berpotensi memicu kebakaran. Seperti yang terjadi di Jalan Paozan, Parakanyasag, Idihiang. Percikan akibat hubungan pendek menyambar bensin yang saat dituangkan ke dalam botol oleh Ujang Dayat, Senin (13/5/2019) sekira pukul 07.00 WIB. Percikan itu kemudian memicu kebakaran serius di warung milik Bu Lelah itu.

Sedangkan di Rajapolah, sedikitnya 700 ekor terpanggang di kandang. Peristiwa itu terjadi di Kampung Manggungsari RT 6 RW 5, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (15/5/2019) pagi. Kandang rata dengan tanah. “Diduga api berasal dari open untuk menghangatkan ayam yang menggunakan kayu bakar. Saat itu pemilik sedang tidak ada di kandang,” kata Kapolsek Rajapolah, Iptu. Dede Darmawan.

Kemudian, api berkobar menghanguskan dua rumah di Kampung Cipulus, Desa Bugel, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (13/5/2019) sekira pukul 15.30. Peristiwa itu membuat warga panik. Kebakaran terjadi saat warga sedang sibuk untuk mempersiapkan buka puasa.

Kepala Desa Bugel, Ruhimat mengatakan api membakar rumah milik Udung dan Ruswandi yang memang berdempetan. Tak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut. Upaya pemadaman dilakukan oleh warga dengan alat seadanya. Sehingga warga tidak mampu menyelamatkan rumah dari amukan si jago merah. Kedua rumah ludes terbakar, namun tidak sampai menjalar ke bangunan lain. (Dardanella)