KABAR POLISI

Penemuan Jenazah Pelajar SMP di Gorong-gorong akan Diusut Tuntas

×

Penemuan Jenazah Pelajar SMP di Gorong-gorong akan Diusut Tuntas

Sebarkan artikel ini

Kapolres Tasikmalaya Kota Imbau Masyarakat Tenang

KAPOL.ID – Kapolres Tasikmalaya Kota, Anom Karibianto, S.IK menuturkan jajaran Polres Tasikmalaya Kota akan mengusut tuntas kasus penemuan jenazah berseragam Pramuka di gorong-gorong Cilembang.

Masyarakat diimbau agar tenang dan tidak terprovokasi dengan berita-berita yang tidak benar terkait dengan peristiwa itu.

“Polri akan menindak tegas pelaku penyebar berita hoaks yang dapat menyebabkan suasana menjadi tidak kondusif, semoga penyidik diberikan kemudahan dalam mengungkap kasus ini. Mohon Doanya dari semua pihak”, ujar Kapolres.

Untuk diketahui, Jumat, (24/1/2020), ada laporan anak hilang sejak hari Kamis, (23/1/2020), ke Polsek Mangkubumi Kota Tasikmalaya.

Senin, (27/1/2020), sekira pukul 14.30 WIB, ada yang memberitahukan saluran air di depan SMPN 6 Kota Tasikmalaya tersumbat dan tercium bau busuk menyengat. Mencoba menangani sumbatan dengan cara menusuk-nusuk, namun gagal. Akhirnya membongkar gorong-gorong bagian atas. Tampak ada kaki manusia. Langsung melaporkan ke kepolisian.

Sekira pukul 15.30 WIB piket Reskrim Polres Tasikmalaya Kota bersama dengan Unit Inafis dan Polsek Cihideung mendatangi TKP ditemukan orang meninggal dunia di dalam gorong-gorong saluran air.

Pembongkaran dilanjutkan dan menemukan mayat berjenis kelamin perempuan dengan posisi terlentang menggunakan pakaian sragam Pramuka, tas sekolah masih di tangan korban, dan kerudung masih melingkar di leher korban. Di dalam tas korban berisi buku-buku dan terdapat identitas korban atas nama Delis Sulistina.

Hasil penyelidikan diketahui bahwa korban adalah Delis Sulistina , 13 tahun, Pelajar, Sindangjaya Rt. 004 / 008 Kel. Linggajaya Kec. Mangkubumi Kota Tasikmalaya.

Hasil pemeriksaan dokter RSUD Dr.Soekardjo menyimpulkan bahwa korban mengalami kekerasan. Ada luka memar di beberapa bagian tubuh dan ada darah dari telinga korban. Tidak ada pengambilan organ seperti yang ramai beredar di media sosial.