KAPOL.ID – Pandemi Cobid-19 tampaknya menjadi momen berkah bagi petani tembakau.
Pasalnya, selama diberlakukan PSBB dan warga diimbau untuk diam di rumah sebagai pencegahan penyebaran virus corona, berdampak terhadap tingginya permintaan tembakau.
“Tak paham, entah upaya menghemat keuangan selama diam di rumah atau karena ‘ngalinting bako’ pun sudah menjadi trend?,” kata Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (Apti) Jabar, Suryana.
Diakui Suryana, merokok tembakau atau ‘ngalinting bako’ ada juga yang menggunakan ‘padudan’, kini sedang trend.
Kaum milenial, kata dia, sekarang lebih asik ngelinting tembakau. Namun, rupanya bukan karena harga rokok mahal tapi karena trend saja.
Menurutnya, harga tembakau pun mulai tinggi dan kini dikisaran 45-50 ribu per Kg untuk jenis mole.
Mengutip kata petani, Suryana mengatakan jika permintaan tembakau melonjak justru datangnya dari kota-kota besar, seperti Jakarta.
“Bahkan, pembeli acap kali datang langsung ke petani di wilayah Kec. Sukasari Kab. Sumedang. Rupanya, bisnis tembakau secara online pun kini sedang marak,” ujarnya, Selasa (5/5/2020).***
—- Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment —-
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv
Portal Web: https://kapol.tv
Twiter : https://twitter.com/kapoltv
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Instagram : https://www.instagram.com/kapol_id
Portal Inside : https://kapol.id/