KAPOL.ID –
Untuk penataan organisasi, penyegaran, dan mengisi jabatan yang kosong lantaran adanya pegawai yang pensiun, Pemkab Purwakarta lakukan rotasi mutasi pada 57 ASN jabatan pengawas setara eselon IV, Jumat (19/6/2020).
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Purwakarta, Dadi Sadali mengatakan ada sebanyak 15 posisi dari jabatan pengawas setara eselon 4A yang kosong dan 6 jabatan pengawas setara eselon 4B.
“Selebihnya pada penataan organisasi hari ini, seperti ada yang berpindah dinas, ada yang masih satu dinas dengan hanya bergeser bidangnya,” kata Dadi.
Menurutnya, rotasi mutasi di masa pandemi ini karena adanya kebutuhan organisasi sehingga tak mesti menunggu pandemi reda. Tetapi, tetap dalam pelaksanaannya memperhatikan protokol kesehatan.
“Justru akan berdampak negatif kalau menunda kekosongan terlalu lama sementara jabatan itu penting dan strategis yg harus segera di isi.”
“Misalnya kosong jabatan Kasubag Keuangan. Itu kan jabatan strategis di OPD tersebut karena akan mempengaruhi serapan anggaran pada perangkat daerah tersebut.”
“Masa harus menunggu selesai Covid,” katanya, di sela pengukuhan di Bale Linuhung, Disdik Purwakarta di Jalan Veteran.
Sebelumnya, Pemkab Purwakarta sempat lakukan rotasi mutasi di jabatan administrator setara eselon 3, di antaranya ada 4 posisi dari eselon 3B naik menjadi 3A.
Kini masih tersisa satu di eselon 3b yang belum terisi karena harus melalui proses usulan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yakni Kepala Bidang pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
“Sampai Juni ini belum ada utk ke kosongan jabatan pimpinan tinggi pratama yang pensiun. Tapi, di tahun 2020 ada dua orang yang masuk masa pensiun, yakni staf ahli dan Asda 1,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Purwakarta, Iyus Permana mengungkapkan rotasi mutasi pada jabatan pimpinan tinggi pratama setara eselon 2B masih belum akan dilakukan.
“Pergeseran atau rotasi belum ada. Yang jelas bulan Juli dan Agustus ada kekosongan. Belum tahu apakah nantinya rotasi atau open bidding,” kata Sekda. (*)