POLITIK

Amir Mahpud Silaturahmi ke PCNU, KH. Ate Musodik Bahas “Parasea”

×

Amir Mahpud Silaturahmi ke PCNU, KH. Ate Musodik Bahas “Parasea”

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID –
Presiden Primajasa Foundation, H.Amir Mahpud atau yang akrab disapa H. Aming bersilaturahmi dan Rembug Politik IKA PMII Kota Tasikmalaya di Kompleks Gedung PCNU Kota Tasikmalaya, Jumat (24/7/2020).

Pada kegiatan bertema “Memperkuat Eksistensi Kader Pergerakan dalam Kontestasi Politik Lokal”, didampingi anggota DPRD Provinsi Jabar dari Fraksi Gerindra H. Viman Al Farizi.

“Ini bagian dari refleksi kedalam terkait eksistensi para alumni pergerakan dalam menjalankan peran-peran politiknya yang menyebar di berbagai partai politik,” ujar ketua pelaksana Hasan Al Asy’ari.

Momentum politik semisal pileg dan pilkada, sebetulnya menjadi ujian kader pergerakan mampu menunjukan eksistensinya.

Dengan segala kapasitas dan kemampuan mampu mengartikulasikan segenap kemampuan diri dan sosialnya.

“Kader dan alumni PMII banyak tersebar di banyak dunianya masing-masing, baik itu di pemerintahan, profesional dan politik tentu saja memerlukan saling dorong dan kebersamaan,” katanya.

Hadir dalam kesempatan tersebut, alumni PMII mulai dari Nurul Awalin politisi Partai Golkar, Haris Sanjaya Ketua DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya yang digadang-gadang sebagai calon Wakil Bupati pada Pilkada Kab Tasikmalaya.

Lalu Endang Rusyanto dan Abun Sulaeman dari PKB Kota juga beberapa tokoh lainnya. Turut hadir Ketua PCNU Kota Tasikmalaya KH. Ate Musodik.

“Saya ini mengenal keluarga besar Mayasari semenjak kecil, dari belajar masantren, saat baong gegelutan dengan kakaknya H. Aming ini. Sering saya tidur sekamar dengan H. Azies,” ungkap KH Ate.

Kedatangan H.Aming ke gedung NU, diharapkan bisa memberikan semangat berharga daripada meributkan tak penting.

“Contoh kang H. Aming dan keluarga besar mayasari group dengan perusahaan bis nya sukses menaklukan Jakarta,” ujarnya.

Tantangan kita saat ini, lanjut dia, kebodohan dan kemiskinan. Makanya kita jangan bodoh, sebab kesenangannya ‘parasea’.

“Kita harus belajar ke keluarga Mayasari, termasuk ke H. Aming. Bagaimana caranya agar kaya, bisa membuat garapan unfuk masyarakat.”

“Lalu terjun ke politik juga tidak menyusahkan masyarakat. Malah rakyat senang memilih jagoan politiknya,” tandas Ate berseloroh.

Aming dalam sambutannya merasa senang bisa berkumpul dengan para aktivis PMII dan bisa ngariung santai di gedung PCNU.

“Ayah saya itu jelas NU, mamah saya Muhammadiyah. Keluarga saya demokratis dalam hal pengamalan ajaran agamanya. Sehingga ya tentu saja afiliasi ormas itu bukan menjadi suatu masalah,” ungkapnya.

Terkait eksistensi kader pergerakan dalam konteks politik lokal di Tasikmalaya, menurutnya banyak kader dan alummi PMII dan kader NU yang berpotensi. Baik yang bergelut di dunia profesional, politik maupun pemerintahan.

“Tentu saja hal itu menjadi modal bagi keluarga besar IKA PMII dan NU agar memiliki keberanian untuk berkompetisi dan berkontestasi dalam even politik semacam pileg maupun Pilkada,” kata Aming.

Yang jelas memiliki pemahaman dan filosofi kehidupan dalam istilahnya mampu merencanakan kemiskinan.

“Dengan merencanakan kemiskinan kita menjadi soaok tangguh dan kuat, siap melewati proses tantangan kehidupan hingga tercapainya cita-cita.”

“Kita berhenti dari situasi kemiskinan dalam hidup kita,” kata Amir Mahpud, adik dari Cabup H. Azies Rismaya Mahpud ini. (*)