KAPOL.ID – Pasca Diklat PKN (Pelatihan Kepemimpinan Nasional), PKA (Pelatihan Kepemimpinan Administrator), PKP (Pelatihan Kepemimpinan Pengawas), para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang diharapkan memberikan perubahan yang lebih baik dalam pelaksanaan tugas di unit kerjanya masing-masing.
Demikian disampaikan Sekda Herman Suryatman saat menghadiri Lokakarya Evaluasi Pelatihan Kepemimpinan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang, di Pendopo IPP Setda, Kamis, (23/12/2021).
“Kewajiban kami mengevaluasi output, outcome, manfaat maupun dampak dari Diklat yang telah dilakukan terhadap pelaksanaan tugas. Kalau tidak ada peningkatan kapasitas dan aksi, itu berarti Diklatnya dipertanyakan.
Ini sangat prinsip dan tidak bisa ditawar-tawar,” ujarnya.
Sekda mengatakan, Diklat yang diikuti oleh ASN jangan hanya dijadikan “business as usual” untuk menyerap anggaran tanpa ada KPI (Key Performance Indicator) yang jelas.
“Saya harap semua mampu menguasai kompetensi yang didiklatkan mulai dari Kompetensi Manajerial, Kompetensi Teknis, Kompetensi Sosial, sampai Kompetensi Kultural,” ujarnya.
Khusus untuk Kompetensi Manajerial, para pejabat dituntut untuk bisa melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga monitoring dan evaluasi.
“Harus sudah bisa membuat Term of Reference (ToR) yang baik. Perencanaan yang baik berarti kemenangan sudah 50 persen, sisanya pelaksanaan. Kegiatan itu sukses karena ToR-nya valid dan tajam. Itu bagian dari manajerial,” ungkapnya.
Sekda menyebutkan, di Tahun 2022 mendatang, Pemda Sumedang tengah ancang-ancang untuk melaksanakan semua program dengan motto² Melesat (Melayani lebih Berkualitas dan Cepat).
Dalam mewujudkan pelayanan yang lebih berkualitas dan cepat tersebut, kata Sekda, ASN sebagai agent of change di level JPT Pratama, Administrator dan Pengawas harus mengubah paradigma dari konvensional menuju paradigma baru, yang salah satunya melalui platform digital.
“Untuk berkualitas dan cepat, maka tidak bisa dengan cara-cara konvensional. Wajib menggunakan paradigma baru. Salah satunya melalui platform digital. Dengan platform digital kita akan melakukan lompatan,” ungkapnya.
Sekda juga mewanti-wanti ASN di lingkungan Pemda Sumedang agar selalu berhati-hati karena saat ini Pemda Sumedang menjadi salah satu birokrasi terbaik di Indonesia.
“Berbagai prestasi yang telah dicapai Pemda Kabupaten Sumedang harus bisa dipertahankan dan ditingkatkan. Jangan sampai terlena, nanti celaka. Hati-hati karena pada saat sukses tantangannya lebih berat,” ujarnya.
Tak hanya itu, alumni Diklat juga harus memiliki growth mindset dan fixed mindset, terlebih dalam situasi sulit harus mempunyai sense of Belonging dan Sense of Crisis.
“Lakukan ‘never ending process’ dan ‘continuous improvement’. Harus berani mencoba. Jatuh, bangkit lagi. Dengan itu, kita akan maju dan bertumbuh,” ucap Sekda Herman.
Sementara itu, Widyaiswara BPSDM Provinsi Jabar Turwelis menyampaikan,
tujuan dari pelaksanaan evaluasi Diklat ialah untuk mengukur daya serap peserta kemudian bagaimana mengukur kinerja alumni Diklat apakah meningkat atau tidaknya pasca pelatihan.
Selain itu, ucap Turwelis, evaluasi juga diharapkan menjadi ‘feedback’ bagi penyelenggara agar bisa memperbaiki dari sisi agenda pembelajaran, kurikulum maupun Widyaiswara.
“Proses evaluasi ini merupakan sebuah rangkaian proses dari manajemen untuk melihat hasil yang direncanakan kemudian menjadi feedback untuk perencanaan berikutnya,” katanya.
Turwelis mengakui, berbagai loncatan prestasi dan inovasi yang dilakukan Pemda Sumedang dinilai sudah sangat baik, salah satunya dari hasil pelatihan yang menurutnya sangat baik.
“Berbagai capaian tersebut harus dipertahankan bahkan lebih ditingkatkan.
Dikatakan olehnya, proyek perubahan sebagai output dari Diklat itu bukan sesuatu yang berhenti tetapi harus terus berkembang.
“Di masa maturitas, aparatur Pemda Sumedang harus membangun energi untuk terus melanjutkan Proyek Perubahan ini. Intinya proyek perubahan ini bukan sekedar sarat untuk lulus Diklat, tetapi bagaimana kontribusi mereka membangun pemerintahan Kabupaten Sumedang dengan Proyek Perubahan yang ia hasilkan,” ujarnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Kabid Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan BPSDM Jawa Barat Ucup Yusuf, Kabid Pengembangan Kompetensi Manajerial BPSDM Jawa Barat Guntur Santoso, dan Kepala BKPSDM Kabupaten Sumedang beserta jajaran.
Adapun peserta lokakarya terdiri dari para Kepala Perangkat Daerah, Sekretaris Dinas, Kabid, Kasubid, Kasubbag, dan Kasi di lintas SKPD yang semuanya meupakan alumni Pelatihan Kepemimpinan Tahun 2020 dan Tahun 2021.***