KAPOL.ID – Petani di Dusun Cijolang Desa Margaluyu Kec. Tanjungsari Kab. Sumedang melakukan protes soal dampak pembangunan Tol Cisumdawu.
Mereka menagih janji pihak pengembang proyek Tol Cisumdawu soal pengadaan saluran atau talang air.
Abdul Rozak (48) warga setempat mengaku sudah bosan mendengar janji-janji pihak pengembnag proyek tol.
“Sudah hampir enam musim panen pun hasilnya tak optimal. Karena, pasokan air ke sawah dan kebun tak maksimal,” ujarnya, Jumat 28 Januari 2022.
Sebelumnya, kata dia, tak pernah ada istilah panen yang hasilnya tak baik.
Jadi, tolonglah perhatikan nasib petani yang mengandalkan hidup dari bercocok tanam.
Saluran air, kata dia, tepatnya ada pada jalur Tol Cisumdawu Seksi I arah Pamulihan menuju Cileunyi Kilo Meter 164.
Sebelumnya, saluran air darat di jalur Dusun Cijolang menuju Selokan Kenanga atau Kampung Pasir Angin, tak ada masalah
Kepala Desa Margaluyu, H. Mamad angkat bicara soal masalah tersebut.
H. Mamad berharap pihak terkait
mendengar keluhan petani.
Karena, realisasi janji pengadaan talang air tersebut terbilang molor. Bahkan, usulan warga seolah tak diindahkan.
Beberapa kali, pihaknya sudah melayangkan surat ke Satker Tol Cisumdawu, tapi belum dijawab.
Tolong, kata dia, perhatikan warganya yang secara khusus petani itu.
Setidaknya, ujar dia, ada solusi agar petani tetap bertani dengan nyaman.
“Pihak Dinas PUPR beralasan belum bisa mengekusi. Karena lahan tersebut belum resmi dibebaskan secara administrasi kepemerintahan,” ujarnya.
Dan, pihak pihak PUPR (Satker Tol) sedang menunggu proses berita acara dari BPN.
Hal itu, sebagai acuan jika lahan tersebut sudah terbebaskan.
Diketahui, kata dia, banyak proses yang telah dilaluinya dalam pembangunan tol.
Mulai dari pembebasan tanah hingga pengajuan dan pelaporan.
Ia berharap segera ada solusi tepat, agar petani bisa kembali secara normal bertanam. (Den Forkowas)***