KAPOL.ID – Hari pertama kampanye pilkada serentak dimulai, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang bertarung di pilgub Jabar telah memulai kegiatan kampanyenya.
Salah satunya ialah calon gubernur nomor urut tiga, Ahmad Syaikhu yang memulai kampanye hari pertamanya di Cikoneng, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Rabu pagi, (25/9)
Bersama tokoh masyarakat sekitar, Syaikhu menjabarkan programnya yang fokus dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM), pendidikan, dan ekonomi.
“Banyak juga tadi masalah problematika yang menyangkut ekonomi, sehingga banyak di sini potensi-potensi (seperti) punya sawah banyak, punya industri juga banyak, tapi pengangguran nya tinggi. Itu yang akan menjadi concern dari pemerintah provinsi khususnya dalam menata kembali SMA dan SMK kedepan dengan hal yang lebih baik. Sehingga anak-anak mungkin perlu dipersiapkan, paling tidak punya skill untuk mereka bisa survive,” ujarnya.
Selain itu, dipilihnya Bandung Raya sebagai lokasi kampanye pertama untuk menggaet suara diluar basis konstituennya yang mayoritas berada di wilayah Kota Bekasi dan sekitarnya.
“Jadi basis PKS itu di perkotaan oleh karena itu kita ingin meluaskan daerah basis basis di pedesaan salah satu yang jadi sasaran adalah Kabupaten Bandung sedemikian banyak desa desa yang perlu dijangkau,” tambah Syaikhu.
Jadi basis PKS itu di perkotaan oleh karena itu kita ingin meluaskan daerah basis basis di pedesaan salah satu yang jadi sasaran adalah Kabupaten Bandung.
“Sedemikian banyak desa-desa yang perlu dijangkau. Oleh karena itu, mudah-mudahan dengan kehadiran saya di sini, tim di Kabupaten Bandung bisa semakin semangat,” ucapnya.
Dan, masyarakat di sini alhamdulillah banyak sekali masukan masukan yang positif.
“Jika Allah takdirkan saya terpilih, misalnya terkait dengan penataan sumber daya manusia, peningkatan pendidikan. Karena hari ini mereka ada kekhawatiran dengan maraknya berbagai hal yang merusak dunia pendidikan,” katanya.
Moralitas anak anak juga semakin rendah tentu ini perlu ada tugas dan kebersamaan semua, termasuk hadirnya pemerintah daerah.
Hal itu, dalam upaya menjaga anak-anak dan yang kedua banyak juga tadi masalah problematika yang menyangkut ekonomi.
Sehingga, banyak di sini potensi potensi seperti pesawahan dan industri.
Tapi, kata dia, angka penganggurannya juga tinggi, maka itu yang akan menjadi konsen dari pemerintah provinsi dalam menata kembali SMA/SMK. (rls)***
