BUDAYA

‘Aktor Amatir’, Belajar Mengkritik Diri Sendiri

×

‘Aktor Amatir’, Belajar Mengkritik Diri Sendiri

Sebarkan artikel ini
Penampilan 'Aktor Amatir' dari Yayasan Ngaos Art di Gedung Kesenian Tasikmalaya, Sabtu (27/11/2021).*

KAPOL.ID –
Kibar Budaya Jilid 6 rumpun teater Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT) menampilkan ‘Aktor Amatir’ di Gedung Kesenian Tasikmalaya, Sabtu (27/11/2021) malam.

Penampilan dari Yayasan Ngaos Art tersebut mendapat sambutan hangat dari apresiator asal Bandung, Rahman Sobur.

“Aktor amatir ini menjadi sebuah pencerahan dan penyadaran, kadang kita mengkritik orang lain tetapi tidak mengkritik diri sendiri,” ujarnya.

Lelaki yang aktif sebagai pengajar Institut Seni Budaya Indonesia ini juga melihat hal yang sama pada fenomena media sosial.

“Ini juga yang sedang terjadi di khalayak umum, bagaimana media sosial membuat orang ingin tahu urusan orang lain.”

“Disaat yang sama, tidak ada kesadaran untuk mengkritik diri sendiri,” ucap Rahman yang menggeluti seni teater sejak tahun 1977 ini.

Sutradara sekaligus penulis naskah ‘Aktor Amatir’, Ab Asmarandana mengatakan, ide membuat naskah tersebut bermula dari kegelisahan diri.

“Sebenarnya ini kritik untuk diri saya sendiri, apakah saya tersesat atau tidak. Lalu dituangkan dalam sebuah karya pertunjukan.”

“Apakah kita sudah benar mengkritik orang lain, tapi sudah kah kita mengkritik diri sendiri, sekaligus instrospeksi diri,” ujarnya.

Ab mengaku bersyukur bisa tampil secara langsung di hadapan penonton setelah pandemi berlangsung dua tahun.

Setelah melakukan persiapan selama tiga bulan terakhir bersama para pemain teater dari berbagai rumpun.

“Teater itu komunikasi dua arah, kalau daring-daring seperti ada yang hilang. Dan penonton hari ini bisa hadir meskipun di luar hujan,” katanya.

Wakil Ketua DKKT, Eri Kustiaman mengapresiasi, penampilan ‘Aktor Amatir’ sekaligus menutup semua pertunjukan dari Kibar Budaya Jilid 6.

“Luar biasa, vitamin semangat untuk terus berkarya. Semua pertunjukan dari 12 rumpun di Kibar Budaya Jilid 6 sudah rampung.”

“Terima kasih kepada apresiator yang tetap menjaga protokol kesehatan agar pandemi cepat berlalu,” katanya.

Ketua Komisi 4 DPRD Kota Tasikmalaya, Dede Muharam apresiasi setinggi-tingginya atas Kibar Budaya jilid 6 yang sudah berjalan.

“Karena seni tidak bisa lepas dari kehidupan kita, menjadi ungkapan ekspresi manusia,” katanya.

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Wali Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi optimistis seni dan budaya bisa bangkit pascapandemi covid-19.

“Saya takjub dengan penampilan tadi. Tidak hanya teater, semua rumpun seni bisa bangkit,” ucapnya.***