BIROKRASI

Angka Kemiskinan Kota Tasik Turun

×

Angka Kemiskinan Kota Tasik Turun

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Kota Tasikmalaya tengah membuat prototipe pelayanan perizinan menggunakan hologram dan kecerdasan buatan.*

KAPOL.ID –
Angka kemiskinan Kota Tasikmalaya turun menjadi 11,53 persen di tahun 2023. Tahun sebelumnya presentase angka kemiskinan masih berada di angka 12,72 persen.

“Kita dapat hadiah luar biasa. Data tersebut hasil rilis BPS yang terbaru,” kata Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah seusai Rapat Paripurna Hari jadi ke-22 Kota Tasikmalaya, Selasa (17/10/2023).

Ia mengatakan, penanganan kemiskinan telah diakselerasi selama setahun terakhir. Mulai dari validasi data, hingga penanganan yang melibatkan lintas sektor.

“Semua bermula data dahulu. Yang tepat sasaran itu ngomongnya gampang sekali, praktiknya susah. Setelah itu di-treatment dengan berbagai elemen masyarakat,” katanya.

Meskipun begitu, Cheka mengatakan masih banyak program tematik yang harus dikerjakan bersama-sama. Seperti penanganan kemiskinan, stunting, pengangguran, dan penanganan inflasi.

“Stunting setelah treatment selama setahun terakhir, dari 1.730 baduta stunting baru 851 yang terentaskan. Pengangguran ini PR banget, kita harus mencari investor-investor yang langsung menyerap padat karya.”

“Kita terus memonitor inflasi dan melakukan upaya operasi pasar dan lainnya untuk stabilitas harga,” jelasnya.

Cheka mengatakan, tantangan kedepan yakni harapan masyarakat yang besar. Seiring dengan indeks pembangunan manusia (IPM) yang tinggi di Jawa Barat.

“Kalau IPM tak tinggi gak mungkin punya ekspetasi. Maka IPM tinggi ada ekspetasi. Itu jadi tantangan mudah-mudahan kita bisa maju bersama. Yang penting kolaborasi,” katanya.

Kepala BPS Tasikmalaya, Bambang Pamungkas mengatakan, ada penurunan angka kemiskinan dari 12,72 menjadi 11,53. Ada pergerakan kondisi masyarakat merangkak keluar dari garis kemiskinan.

“Ada penurunan 1,2 poin, ini menandakan program yang berjalan cukup berhasil. Bagus akhir-akhir ini karena semua bergerak,” katanya.

Bambang mengatakan, apa yang sedang berjalan saat ini perlu dipertahankan. Penanganan kemiskinan melibatkan banyak pihak.

“Nah mempertahankan sebuah program ini kan yang susah. Karena mengentaskan kemiskinan ini jangan hanya tugas pemerintah saja.”

“Kalau bersama-sama bakal lebih cepat, makanya semua harus bergerak,” ucap Bambang.***