TASIKMALAYA, (KAPOL).- Selama ini daun kelor dikenal masyarakat sebagai pengobatan alternatif terutama kaitan dengan mistis. Namun di balik itu, ternyata menyimpan khasiat luar biasa bagi kesehatan.
Demikian dikatakan Direktur Institute For Civil Society Development (ICSD) Foundation Deni Rusyniadi pada Pelatihan Pesantren Sehat wilayah Priangan Timur Di Grand Metro Hotel Tasikmalaya, Kamis (26/12/2019).
“Pemanfaatan dan budidaya daun kelor mempunyai khasiat tiada tara, terutama mengandung zat-zat dan vitamin yang lebih dari sayuran dan buah-buahan lain. Ini yang bisa dikembangkan di pesantren-pesantren,” katanya.
Ia mengatakan selama ini santri kurang memperhatikan pola makan, tanpa memenuhi komposisi makanan yang seimbang. Pelatihan nutri menu ini, bagaimana mengoptimalkan sumber bahan pangan lokal yang bernutrisi. “Selain mengenalkan daun kelor, pihaknya juga mengajarkan para Juru Masak Pesantren dan Rois (pimpinan) pondok pesantren mengelola dan menghidangkan 42 menu makanan berbahan pangan lokal yang bernutrisi tinggi,” ujarnya.
Pemahaman lainnya mendirikan kebun dan ternak pesantren. Dengan harapan secara bertahap bisa meningkatkan gizi, nutrisi dan ekonomi untuk para santri di pondok pesantren. Tidak ketinggalan pula pendidikan mengenai prilaku hidup bersih dan sehat di pondok pesantren, mulai dari rutin cuci tangan, gosok gigi, menjaga kebersihan toilet, minum air yang aman dan lainnyan.
Asisten Sales Manager Unilever Area Tasikmalaya, Oki Kurnia Sugiarto mengatakan, sepanjang 2019 program nutrimenu ini telah menjangkau 1,8 juta anak seluruh indonesia di lingkungan sekolah dan pesantren. Pihaknya bekerjasama dengan sejumlah kementrian, dinas terkait,dan ICSD foundation. (KP-11)***
