BISNIS

ASPADIN, Air Kemasan Galon Polikarbonat Aman

×

ASPADIN, Air Kemasan Galon Polikarbonat Aman

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi galon.*

KAPOL.ID –
Galon guna ulang atau isi ulang dipastikan aman untuk digunakan masyarakat. Sebab sudah memiliki izin edar BPOM dan bersertifikat SNI guna menjaga kualitas dan keamanan AMDK.

“Semua produk AMDK yang beredar di pasaran aman untuk dikonsumsi,” kata Ketua Umum Asosiasi Perkumpulan Perusahaan Air minum Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN), Rachmat Hidayat dalam keterangan, Jumat (29/9/2023).

Seluruh kemasan galon guna ulang yang digunakan industri telah sesuai dengan Peraturan BPOM nomor 20 tentang Kemasan Pangan.

Serta Peraturan Menteri Perindustrian No. 24 tahun 2010 tentang Pencantuman Logo Tara Pangan dan Kode Daur Ulang.

Rachmat mengungkapkan, kampanye negatif terhadap AMDK berbahan PC ini sudah berlangsung secara terus menerus sejak Juli 2020 atau sudah lebih dari 3 tahun.

Baik menggunakan media dan sosial media maupun oleh akun-akun influencer

Dia menilai kalau kondisi ini sangat meresahkan dan merusak persaingan sehat di industri AMDK sehingga harus segera dihentikan

“Kami menyesalkan adanya upaya beberapa pihak yang secara terstruktur, sistematis dan masif melakukan kampanye negatif terhadap AMDK kemasan plastik Polikarbonat (PC),” katanya.

Ia mengatakan, semua jenis kemasan termasuk plastik PC maupun Polietilen Tereftalat (PET) alias galon sekali pakai memiliki resiko luruhan zat kimia yang digunakan dalam proses produksi kemasan tersebut.

Selama memenuhi persyaratan ambang batas sesuai peraturan maka aman untuk digunakan.

“Sampai sekarang belum pernah ada masalah kesehatan akibat mengkonsumsi AMDK kemasan polikarbonat,” katanya.

Sementara itu, dari data BPOM galon polikarbonat digunakan oleh 96.4 persen industri AMDK. Pelaku industri AMDK nasional berjumlah lebih dari 700 pelaku usaha dengan lebih dari 2.000 merek di seluruh Indonesia.

“ASPADIN meminta pemerintah melalui aparat yang berwenang terus melindungi industri AMDK. Dan segera menindak pelaku kampanye negatif terhadap kemasan guna ulang.”

“Hal itu demi kepentingan nasional menjelang Pemilu yang memerlukan situasi kondusif,” katanya. ***