KAPOL.ID — Bandung Contemporary Art Award (BaCAA) merupakan acara penghargaan seni yang tujauannya untuk merangsang perkembangan seni rupa kontemporer di Indonesia.
Direktur Artsociates, Andonowati mengatakan pihaknya melalui BaCAA berusaha menjaring bakat-bakat yang harus dijaring.
Penjaringan, kata dia, mulai dari berbagai kalangan seniman atau talent searching.
Dikatakan, tapi tak bisa berhenti sampai meraih awards, ya harus di promosikan.
“Ini beda, beberapa kondisi tentang awards, kebanyakan jika sudah dapat awards tapi tak jadi apa-apa. Nah, awards kita berbeda. Memang, ada awards berupa uang cash, semisal tadi studio pancaroba yang memang senimannya adalah komunitas, maka diberi uang cash,” ujarnya usai acara The 8th Bandung Contemporary Art Awards di Lawangwangi Creative Space, Dago Kota Bandung, Jumat (18/10).
Menurut dia, awards pola BaCAA lebih edukatf, misal mereka berangkat ke Prancis untuk residensi, edukatif agar membuka wawasan baru
Kemudian, awards productions class untuk pameran tunggal, awards bagi seniman tak punya modal yang dikasih 100 juta untuk promosi pameran tunggal.
“Ya, kita seolah pendampingan, setelah mereka meraih awards kita dorong agar lebih bagus lagi, lebih edukatif, ya disisi lain memberikan peluang untuk maju,” ucapnya.
Ia berharap para seniman muda bisa terus berkarya, dan terpentig harus melakukan riset.
Pada dasarnya senimaan sekarang selalu melakukan riset, tak hanya menentukan topik juga sisi material.
Potensi seniman muda, kata dia, mereka secara riset dan topik lebih bervariasi, lebih berkonten, secara material lebh beragam.
Artinya, berbeda dengan seniman dulu yang hanya main di kanvas dan patung.
“Pesan buat seniman muda, berinovasi dan terus berkarya,” ujarnya. (Bob)***