KAPOL.ID – Lagi-lagi banjir di kawasan PT Kahatex mengakibatkan ribuan kendaraan terjebak macet. Jalan Raya Bandung-Sumedang tersendat parah.
Meski jalur tersebut masih bisa dilalui kendaraan, namun pengendara motor hanya bisa menjalankan dengan laju kecepatan sekitar 5 kilometer per jam. Merayap.
Kapolsek Cimanggung, Kompol Herdis Suhardiman menuturkan, kawasan tersebut disaput genangan pada pukul 16.00 WIB, seusai hujan deras yang terjadi sejak pukul 14.30 WIB.
Banjir di jalan naik setinggi 20 hingga 30 sentimeter. Luapan air terjadi akibat saluran air yang tidak mampu menampung air, sehingga air meluap ke jalan. Untuk mengantisipasi kemacetan, polisi mengarahkan kendaraan kecil melintasi lajur kanan.
Kendaraan besar seperti bus dan truk diarahkan untuk menggunakan lajur kiri, dan kendaraan kecil seperti motor diarahkan untuk menggunakan lajur kanan karena kondisi jalannya lebih tinggi.
Selain itu, banjir di kawasan Kahatex mengakibatkan macet sepanjang 3 kilometer. Kemacetan tersebut disebabkan banyaknya pengendara yang enggan melintasi genangan banjir karena khawatir kendaraannya akan mogok.
Pihaknya mengalihkan arus kendaraan dari arah Cileunyi ke arah Garut melalui Jatinangor ke arah Pamulihan untuk keluar di Parakan Muncang dan kembali ke Jalan Raya Bandung-Garut untuk menghindari kemacetan.
Demi mengurangi volume air yang masih tinggi di kawasan tersebut pihaknya telah melakukan penyedotan air. Bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum melakukan penyedotan air di depan gerbang PT. Kahatex.
Aparat kepolisian dari Polres Sumedang mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan yang semakin parah. Terlihat banyak mobil dan motor yang mogok akibat nekat menerobos banjir.
Sebab, mobil dan motor tersebut tidak bisa melewati jalan yang digenangi air hingga setinggi lutut orang dewasa. Agar tidak menggangu arus lalu lintas, aparat kepolisian dan warga setempat membantu mendorong kendaraan yang mogok itu ke tepi jalan.
Hingga pukul 19.30 WIB, kendaraan yang melintas baik dari arah Bandung menuju Garut dan Tasikmalaya harus mengantre untuk bergantian melewati genangan banjir.