SOSIAL

Banyak Bencana, BPBD Kabupaten Tasik Kurang Alat

×

Banyak Bencana, BPBD Kabupaten Tasik Kurang Alat

Sebarkan artikel ini
Banyak Bencana
Bencana longsor terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. Sejak Januari 2024, sudah terjadi 33 bencana yang meliputi longsor, banjir, puting beliung dan kebakaran.

KAPOL.ID — Banyak bencana alam terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. Terutama saat hujan turun dengan intensitas tinggi. Sementara BPBD-nya dalam keterbatasan alat untuk proses evakuasi.

Wilayah Kabupaten Tasikmalaya sendiri termasuk tiga besar daerah rawan bencana di Jawa Barat. Mayoritas yang terjadi adalah longsor, banjir dan pohon tumbang akibat angin kencang.

Pada Jumat (1/3/2024) saja, longsor dan banjir terjadi di beberapa titik. Tersebar sekurang-kurangnya di lima kecamatan.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Dede Sudrajat mengemukakan bahwa belakangan bencana hidrometeorologi sedang melanda wilayahnya. Hal tersebut membuat petugas BPBD di lapangan mengalami kesulitan.

“Petugas kami sering kesulitan terutama dalam proses evakuasi material longsor, banjir dan pohon tumbang. Karena, semua peralatan dalam siaga darurat terbatas. Karena minimnya peralatan yang tersedia di BPBD,” ujar Dede.

Sekalipun demikian, di tengah kondisi hujan sering mengguyur, BPBD Kabupaten Tasikmalaya tetap bersiap siaga. Terutama kewaspadaan dengan peralatan yang ada.

Di samping mendorong SDM tetap siaga, BPBD juga terus berupaya mengusulkan permohonan perlengkapan peralatan. Namun sampai saat ini permohonan tersebut belum terkabul.

Permohonan yang diajukan antara lain ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dede mengaku pihaknya sudah melakukan pengajuan bantuan sebanyak tiga kali.

“Peralatan yang sangat kami butuhkan adalah cangkul, sekop, golok, jas hujan, sepatu bot, tambang, gergaji mesin, lingis, sosog dan alat pelindung diri (APD). Tentu termasuk pemenuhan kebutuhan dasar lainnya,” tambah Dede.

Sejak awal tahun 2024, BPBD mencatat sebanyak 33 kejadian bencana di beberapa kecamatan. Jenis-jenisnya adalah longsor, banjir, pergerakan tanah, angin puting beliung dan kebakaran.

Kerugian akibat bencana juga tidak sedikit. Sekurang-kurangnya mencapai Rp 459 juta. Untungnya tidak sampai menelan korban jiwa.

“Untuk keselamatan, kami selalu melakukan sosialisasi dan mengimbau supaya masyarakat tetap selalu waspada menghadapi bencana. Hindari daerah rawan longsor dan pohon tumbang,” tandas Dede.

Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment

Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv

Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv