Banyak Kendala, PAD dari Pariwisata tak Capai Target Rp 2 Miliar

KAPOL.ID — Pada 2022, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tasikmalaya menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Pariwisata sebesar Rp 2 miliar. Hingga penghujung tahun 2022, capaiannya hanya 75 persen.

Peningkatan PAD sendiri menjadi bagian dari upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya, untuk memenuhi kebutuhan belanja Kabupaten Tasikmalaya yang lebih dari Rp 3 triliun. Dengan PAD yang tinggi besar harapan akan tercipta kemandirian daerah, lantaran sejauh ini Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya masih bergantung pada dana transfer.

Kenyataan PAD pada sektor pariwisata yang tidak mencapai target menambah beban Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Adapun menurunnya PAD tersebut karena beberapa faktor.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Nana Heryana mengemukakan bahwa di antara faktor penyebabnya adalah kurangnya pengunjung. Hal ini masih berkaitan erat dengan dampak pandemi Covid-19.

“Walaupun pandemi Covid-19 sudah melandai, bahkan sudah hampir normal; tetapi kan perekonomian masyarakat belum pulih total. Jadi, tetap tempat-tempat wisata belum banyak pengunjung,” terang Nana.

Di samping karena terdampak pandemi Covid-19, kurangnya pengunjung juga karena sering terjadi cuaca ekstrim. Masyarakat takut ke tempat wisata yang di Kabupaten Tasikmalaya kebanyakan berupa daerah pantai dan pegunungan.

“Karena sering terjadi ombak besar juga angin kencang, jadi masyarakat enggan ke tempat wisata. Bahkan ada imbuan juga dari BMKG agar tidak dulu berkunjung ke tempat wisata pantai saat itu,” lanjut Nana.

Sementara faktor lainnya, kata Nana, adalah daya beli masyarakat yang belum meningkat. Faktor ini sangat terasa sekalipun objek wisata mulai ada pengunjung–yang tidak banyak itu.

Atas kenyataan tersebut, Nana berkomitmen untuk meningkatkan upaya supaya pada 2023 pencapaian PAD dari sektor wisata sesuai target. Di antaranya membenahi sarana prasarana dan infrastruktur.

“Mudah-mudahan tahun ini tidak ada kendala lagi, khususnya kendala alam. Agar menjadi daya tarik pengunjung ke tempat wisata, kami terus melakukan penataan,” jelas Nana.