TASIKMALAYA, (KAPOL).- Baru saja deklarasi Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) langsung menandatangani empat kesepahaman kerjasama atau MoU dengan empat perusahaan sekaligus pada Selasa (12/11/2019).
Penandatangan MoU tersebut disaksikan secara langsung oleh Sekretaris Menteri Koperasi dan UMKM, Prof Dr Rully Indrawan, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, H Oleh Soleh dan sejumlah pejabat Kabupaten Tasikmalaya.
Penandatangan MoU antara deklarator Serikat Ekonomi Pesantren, Ahmad Tazzaka Bonanza dengan direktur empat perusahaan besar itu dilakukan di Mesjid Al-fatah Pondok Pesantren Idrisiyah Pagendingan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya.
Deklarator Serikat Ekonomi Pesantren, Ahmad Tazzaka Bonanza mengatakan penandatangan kesepahaman antara SEP dengan empat perusahaan itu sebagai wujud keseriusan dari SEP dalam membangun ekonomi umat.
“Artinya apa yang kami lakukan itu bukan sekedar seremonial saja tetapi langsung dengan aksi nyata,” katanya.
Aka juga mengatakan pihaknya akan mencari lokasi strategis untuk dijadikan kantor SEP yang insyaallah lokasinya berada di Kota Bandung.
Ini sengaja dipilih untuk memudahkan komunikasi dengan semua anggota serikat yang merupakan pesantren pesantren di Jawa Barat.
Serikat Ekonomi Pesantren sengaja dideklarasikan dalam upaya menyamakan semangat atau giroh pesantren dalam bidang ekonomi.
Tujuannya agar pesantren memiliki ekonomi yang kuat untuk kesejahteraan umat.
Saat ini ratusan pesantren di Jawab Barat yang sebelumnya menjadi peserta program one pesantren one produk (Opop) yang digagas pemerintah Jawa Barat ikut mendeklarasikan Serikat Ekonomi Pesantren.
Sekretaris Menteri Koperasi dan UMKM, Prof Dr Rully Indrawan sangat mendukung langkah yang dilakukan pesantren pesantren dalam membentuk sebuah wadah serikat ekonomi pesantren.
Ini bisa menjadi lompatan kemajuan pesantren di Jawa Barat bahkan di Indonesia.
Ia menyebutkan di Indonesia saat ini ada 28.194 pesantren. Dan lima persen berada di Tasikmalaya.
Jika di Tasikmalaya ada sebuah gerakan untuk pengembangan ekonomi pesantren jelas auranya akan snagat luas.
“Kami di kementerian sangat serius membantu mengembangkan ekonomi pesantren. Tujuannya jelas agar ekonomi pesantren lebih maju dan lebih kuat lagi dan memiliki daya saing global,” katanya.
Pesantren kata dia bisa menjadi penggerak ekonomi umat jika dikembangkan dengan baik. Contohnya di Jawa Timur ada sebuah pesantren Sidogiri yang saat ini koperasinya memiliki omset lebih dari 10 triliun. (KP-03)***
Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv
Portal Web : https://kapol.tv/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv
Instagram : https://www.instagram.com/kapol_id
Portal Inside : https://kapol.id/