POLITIK

Beda Persepsi Bupati dan Ketua KPU Tasikmalaya Soal Pilkada di Tengah Pandemi

×

Beda Persepsi Bupati dan Ketua KPU Tasikmalaya Soal Pilkada di Tengah Pandemi

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID–Partisipasi publik salah satu indikator keberhasilah Pilkada. KPU RI, KPU Provinsi Jawa Barat, KPU dan Bupati Tasikmalaya sepakat akan hal tersebut.

Kesepahaman antara berbagai pihak itu mengemuka pada acara “Gelaring Munggaran Pamilihan Bupati-Wakil Bupati Tasikmalaya taun 2020”, Selasa (7/7/2020), di Islamic Center Kabupaten Tasikmalaya.

Namun ada persepsi yang berbeda antara Katua KPU dengan Bupati Tasikmalaya terkait pandemi Covid-19 sebagai penentu tinggi-rendahnya partisipasi publik dalam Pilkada.

Zamzam Zamaludin, Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya, berpendapat bahwa pandemi Covid-19 salah satu tantangan Pilkada. Ia hawatir jika berbagai pembatasan sosial di tengah tahapan-tahapan Pilkada menyendat segala informasi dapat tersampaikan ke publik.

“Makanya kami menggunakan berbagai macam strategi. Terutama terkait bagaimana agar aturan kemudian informasi terkait tahapan-tahapan Pilkada ini dapat tersampaikan kepada masyarakat,” papar Zamzam.

Pihaknya, jelas Zamzam kemudian, sudah mencoba berbagai macam media sosialisasi. Sebab seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat terkait pentingnya Pilkada, masyarakat akan tetap berpartisipasi untuk datang ke TPS.

“Mudah-mudahan saja pada Desember nanti wabah ini terus menurut,” harap Zamzam.

Lain halnya dengan Ade Sugianto, Bupati Tasikmalaya. Ia tidak memandang pandemi Covid-19 akan menurunkan partisipasi publik.

“Saya lebih melihat pada antusiasme masyarakat sendiri. Contohnya Pilkada, Pilgub, bahkan Pilpres yang didukung oleh fasilitas yang lebih baik, TPS dan petugas lebih banyak; tetapi tingkat partisipasi publik selalu kalah dengan Pilkades,” terang Ade.

Bagi Ade, penyelenggaraan fasilitas Pilkades jauh lebih terbatas. TPS saja, misalnya, hanya satu. Itu pun terletak di lingkungan Pemerintah Desa, di mana untuk mengaksesnya sebagaian masyarakat mesti menghabiskan lebih banyak waktu, karena jauh.

“Saya kira masalah partisipasi pemilih tergantung pada bagaimana kita mengedukasi kepada masyarakat bahwa Pilkada ini penting, penting, dan penting,” Ade menandaskan.

Atas dasar tersebut, politisi PDI Perjuangan tersebut berharap KPU dapat meningkatkan partisipasi publik setinggi-tingginya. Paling tidak meningkat dari Pemilu sebelumnya, yang di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 60,3 persen.

Zamzam sendiri, beserta struktur yang terlibat dalam KPU, akan berusaha semaksimal mungkin memenuhi target yang KPU RI tetapkan.

“Target kita sesuai dengan KPU RI, yaitu 77,5 persen. Mudah-mudahan tercapai. Dengan DPT sekitar 1,37 juta, setelah adanya penambahan dari pemilih pemula,” pungkas Zamzam.

Dalam kesempatan tersebut juga, di mana perwakilan tiap-tiap KPU dari 26 kabupaten/kota se-Jawa Barat turut hadir; komisioner KPU RI Pramono Ubaid Tanthowi menegaskan jangan sampai terjadi penurunan tingkat partisipasi publik.

“Pada intinya, kualitas demokrasi kita tidak boleh menurun dengan melemahnya tingkat partisipasi publik. Tetapi, faktor kesehatan masyarakat juga harus diperhatikan. Jadi dua hal ini porsinya harus seimbang,” Pramono menekankan, via zoom meeting.

—- Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment —-
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv

Portal Web: https://kapol.tv
Twiter : https://twitter.com/kapoltv
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Instagram : https://www.instagram.com/kapol_id
Portal Inside : https://kapol.id/