BIROKRASI

Bey Machmudin, Bangun Sinergitas Akselerasi Pembangunan di Jawa Barat

×

Bey Machmudin, Bangun Sinergitas Akselerasi Pembangunan di Jawa Barat

Sebarkan artikel ini
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di sekitaran kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Kamis (7/9/2023)

KAPOL.ID – Setelah resmi menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Jawa Barat pada pekan lalu, Bey Triadi Machmudin mulai melakukan serangkaian kegiatan silaturahmi dengan mengunjungi sejumlah Forum Koordinasi Pimpinan Kepala Daerah (Forkopimda).

Kali ini, Bey Triadi mendatangi Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar dengan harapan dapat membangun sinergitas dalam mengakselerasi pembangunan di Jawa Barat.

Mengingat baik Pemprov maupun Kejati, merupakan sama-sama perpanjangan tangan pemerintah pusat.

“Tadi silaturahmi, tidak ada hal khusus. Kami mendukung program Kejati dan mereka mendukung program Pemprov. Jadi bersinergi ke depan,” ujar Bey Triadi usai kunjungan di Kantor Kejati, Selasa (12/9/2023).

Kepala Kejati Jabar Ade Tajudin Sutiawarman menuturkan, dalam pertemuan tersebut pihaknya bersama Bey Triadi melakukan sejumlah pembahasan terkait program kerja pemerintah daerah dalam pembangunan.

Dimana dia memastikan, Kejati Jabar siap semaksimal mungkin memberikan pendampingan hukum.

“Diskusi tadi adalah apa yang direncanakan, diprogramkan pemerintah daerah terhadap terkait dengan pembangunan, kejaksaan akan memberikan pendampingan, baik pengawalan maupun OPD. Secara umum kita membantu apa yang bisa kita lakukan, karena memang kejaksaan di samping melakukan pendampingan, juga menjaga kewibawaan pemerintah, kemudian mengembalikan dan memulihkan keuangan negara. Proyek strategis daerah dan nasional,” paparnya.

Disinggung mengenai program saja yang bakal disinergikan, Ade Tajudin mengatakan pihaknya akan mengawal dan mendampingi terhadap proyek berisiko tinggi.

Sehingga diharapkan, program Pemprov Jabar dapat berjalan baik dan benar sesuai regulasi.

“Secara umum tidak hafal, banyak. Tapi tidak semua kita dampingi. Contohnya kegiatan pembangunan ada beberapa yang berisiko tinggi. pembangunan fisik, jalan dan sebagainya itu kita dampingi,” ungkapnya.***