KAPOL.ID – Wilayah Kabupaten Tasikmalaya memasuki “gerbang” kemarau. Demikian menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) pada BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Kurnia Trisna.
Indikasi dari hal tersebut antara lain perubahan suhu. Hujan juga mulai jarang turun. Kalaupun turun, intensitasnya rendah sekali.
Asumsi Kurnia juga berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). BMKG merilis data bahwa wilayah Kabupaten Tasikmalaya memang memasuki musim kemarau.
Di wilayah Kabupaten Tasikmalaya sendiri, musim kemarau kerap memicu persoalan. Seperti krisis air bersih dan kekeringan di beberapa daerah.
Menghadapi hal tersebut, kata Kurnia, BPBD Kabupaten Tasikmalaya mulai bersiaga. Baik dari segi mempersiapkan anggota maupun fasilitas.
“Kami sudah mulai bersiaga untuk mengantisipasi dampak musim kemarau. Personel kita siapkan. Termasuk fasilitas seperti ketersediaan jerigen hingga truk tanki air,” terang Kurnia.
Di samping itu, kata Kurnia, pihaknya sudah melakukan pemantauan terhadap sejumlah daerah yang sering kekeringan saat musim kemarau. Dengan demikian langkah antisipasinya akan lebih matang.
Dari data yang ada di BPBD, daerah-daerah yang sering mengalami kekeringan mayoritas berada di wilayah selatan. Antara lain Kecamatan Cineam, Cikalong, Cipatujah dan Manonjaya.
Di luar itu, beberapa titik rawan krisis air bersih adalah di Desa Cibalanarik, Kecamatan Tanjungjaya; dan di Kecamatan Rajapolah. Artinya, di wilayah utara dan dekat ibu kota Kabupaten Tasikmalaya.
“Sejauh ini belum ada laporan kekeringan maupun kesulitan air bersih. Meski begitu, jajaran kami tetap memantau perkembangan daerah-daerah yang rawan kekeringan itu,” lanjut Kurnia.
Kurnia juga menyadari bahwa pihaknya tidak bisa bekerja sendiri. Untuk menyiastinya, BPBD menjalin koordinasi lintas sektoral, terutama dengan Perumda Air Minum Tirta Sukapura.
Kematangan dalam persiapan sangat penting, kata Kurnia. Pasalnya, puncak dari musim kemarau akan datang tidak lama lagi.
“Berdasarkan laporan dari BMKG, puncak musim kemarau itu pada Juli. Sementara berakhirnya sekitar September, itu sudah akan mulai memasuki musim hujan. Sesuai siklus, diprediksi kalau kemarau tahun ini akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” pungkas Kurnia.
Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv
Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv