KANAL

Cegah Hoaks Pilkada 2024, Bawaslu Gandeng Admin Medsos

×

Cegah Hoaks Pilkada 2024, Bawaslu Gandeng Admin Medsos

Sebarkan artikel ini
Bawaslu Gandeng
courtesy: Mafindo

KAPOL.ID — Admin akun media sosial (Medsos) yang mempunyai pengaruh di daerah untuk menangkal hoaks atau berita bohong dalam Pilkada 2024, akan dirangkul Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

Kolaborasi ini merupakan salah satu strategi Bawaslu dalam meningkatkan literasi digital.

Khususnya terkait Pilkada 2024 sekaligus mengajak semua elemen bangsa turut berpartisipasi aktif.

“Bawaslu mengajak admin medsos untuk memberikan informasi valid yang bisa mencerahkan terkait Pilkada 2024,” ungkap Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda, Kamis 20 Juni 2024.

Dia menjelaskan strategi tangkal hoaks di Pilkada 2024 tidak terlalu berbeda dengan strategi di Pemilu 2024.

Kata Herwyn, yang membedakan adalah pemeran utamanya ada di Bawaslu daerah karena memang eskalasi hoaks pasti berpindah, yang tadinya fokus di Pilpres 2024 ke masing-masing daerah.

“Karena ini (hoaks) menyebar di 514 daerah, kami berharap partisipasi dinas-dinas Kominfo di daerah serta Lembaga Pemerintah lainnya, Perguruan Tinggi, Pegiat Pemilu, dan Organisasi Masyarakat Sipil di daerah supaya (hoaks) bisa diantisipasi sambil meningkatkan literasi publik,” papar Koordinator Divisi SDM, Organisasi dan Diklat itu.

Herwyn memprediksi hoaks akan banyak muncul di tahapan kampanye dan menjelang pemungutan suara. Untuk mengantisipasinya, Bawaslu saat ini sedang mengidentifikasi kerawanan yang akan masuk dalam Indeks Kerawanan Pemilihan (IKP) 2024.

Selain itu, lanjut dia, Bawaslu juga tengah membuat panduan pencegahan untuk para pengawas pemilu di daerah, termasuk antisipasi hoaks.

“Sambil kita juga menyosialisasikan bahaya hoaks bersama stakeholder kementerian/lembaga, pemerintah daerah, platform media sosial, kepada masyarakat. Kita juga akan memaksimalkan peran hingga ke desa dengan. Kita harus utamakan pencegahan,” kata pria asal Manado itu.

Bahkan, Bawaslu juga akan melibatkan konten kreator untuk turut serta melakukan literasi digital.

“Dalam kompetisi seperti pilkada, saat ini butuh kerja keras kita bersama supaya kompetisinya sehat dan damai,” ujar dia.

“Memang informasi sangat penting, memilih paslon pasti berdasarkan informasi tapi bagaimana menyampaikan informasi terkait paslon, visi misi, dan citra diri harus disampaikan dengan cara santun,” ujar Herwyn. ***