POLITIK

CIANJUR: Sinyal Perpecahan di Koalisi CSM, 2 Parpol Deklarasi Bacabup Masing-masing

×

CIANJUR: Sinyal Perpecahan di Koalisi CSM, 2 Parpol Deklarasi Bacabup Masing-masing

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Pilkada/suara.com

KAPOL.ID – Koalisi Cianjur Sugih Mukti (CSM) yang terbentuk dari empat Partai Politik (Parpol) besar untuk Pilkada 2024 Kabupaten Cianjur, diterpa perpecahan. Pasalnya, Partai Golkar telah mengeluarkan rekomendasi satu paket Calon Bupati Cianjur dan Wakil Bupati Cianjur.

Empat partai besar tersebut diantaranya, Golkar, Gerindra, Nasdem dan PKS. Sebelumnya Partai Nasdem telah mengeluarkan rekomendasi mengusung dr Muhammad Wahyu jadi Bupati Cianjur, sedang kali ini Partai Golkar mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan Deden Nasihin dan de Neneng Eva Fatimah untuk maju di Pilkada Cianjur.

Menanggapi hal itu Sekretaris DPD Partai NasDem Kabupaten Cianjur, Rustam Efendi mengatakan, bahwa pihaknya menghargai keputusan partai Golkar karena menurutnya bagian dari koalisi Sugih Mukti.

“Kemarin DPP partai Golkar sudah memutuskan dan menyerahkan surat rekomendasi, bahkan satu paket secara langsung untuk calon bupati dan juga calon wakil bupati kepada saudara Dede Nasihin dan juga saudari Neneng Eva Fatimah,” kata Rustam di usai rapat Paripurna di Gedung DPRD Cianjur, Jumat (2/8/2024).

Menurutnya, sebagai bagian dari komitmen dari koalisi Sugih Mukti, para pemangku kebijakan dalam hal ini pengurus partai despilkada dan juga para ketua partai akan berembuk dan duduk bersama untuk membahas segala sesuatunya.

“Termasuk juga dari internal partai kami sebelumnya sudah menurunkan surat rekomendasi kepada dokter Wahyu, kemudian juga tinggal menunggu mungkin Gerindra dan PKS pandangannya seperti apa, itu semuanya akan diskusikan,” tuturnya.

Namun, lanjut Rustam, segala sesuatu tidak menutup kemungkinan, bahwa koalisi Sugih Mukti ini akan mengusung  masing-masing calonnya, apakah kemudian munculnya nanti satu pasangan calon atau pertimbangannya bagaimana.

“Hal itu tergantung dari dinamika-dinamika pada saat nanti kita duduk bersama kembali begitu diantara keempat partai tersebut. Karena memang semuanya terikat pada perjanjian awal dan komitmen awal antara empat partai koalisi di Sugih Mukti tersebut,” ujarnya.

Disinggung kondisi saat ini apakah komunikasi NasDem dan Golkar baik-baik saja?. Ia mengaku hingga saat ini terus komunikasi.

“Tentu, pak Dede Nasihin karena kan kami disini juga sama-sama pimpinan di DPRD, komunikasi dan juga silaturahmi berjalan sangat baik sejauh ini, meskipun beliau banyak kesibukan dengan kegiatan-kegiatan di DPP selama ini,” katanya.

Ditanya, apakah NasDem sendiri akan tetap mengusung dr. Muhammad Wahyu sebagai calon bupati.

Rustam menegaskan bahwa pihaknya akan tetap memperjuangkan dr. Wahyu agar bagaimana caranya bisa diusung dan menjadi bagian dari koalisi Sugih Mukti untuk menjadi pasangan calon.

“Karena, segala sesuatu masih sangat mungkin terjadi, apakah kemudian muncul tetap dari koalisi ini satu pasang calon, atau mungkin bisa saja berkembang begitu. Karena faktanya DPP partai Golkar pun menurunkan surat rekomendasi sudah langsung satu paket,” pungkasnya.***