PRESTASI membanggakan diraih oleh salah satu putra Garut, M Shabiq Husnie.
Anak berusia 12 tahun ini belum lama ini berhasil meraih penghargaan Anugerah Budaya dan Maestro Budaya Bidang Dalang Wayang Golek Kategori Anak-anak dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Shabiq dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy pada Malam Anugerah Kebudayaan di Gelora Bung Karno Jakarta, belum lama ini.
Ini tentu saja bukan hanya menjadi prestasi yang sangat membanggakan bagi Shabiq akan tetapi juga bagi Kabupaten Garut.
Shabiq yang saat ini tercatat sebagai siswa di SMPN 1 Selaawi Garut ini menceritakan hobinya mejadi dalang berawal saat ia masih berusia empat tahun.
Saat itu tanpa sengaja ia mendengarkan wayang bodoran dengan dalang Asep Sunandar Sunarya yang disetel melalui kaset oleh ibunya.
Karena tertarik dengan cerita wayang yang banyak menampilkan humor tersebut, akhirnya Shabiq terus mendengarkan cerita wayang tersebut.
Sejak itulah Shabiq tiba-tiba punya cita-cita untuk menjadi dalang sehingga ia sering meminta kepada orang tuanya untuk dibelikan kaset wayang.
“Entah kenapa, setelah mendengar cerita wayang dalam kaset yang disetel ibu saya, tiba-tiba saya sangat ingin menjadi seorang dalang. Saya bukan hanya senang kepada cerita wayang tapi juga pada kesenian atau budaya Sunda lainnya seperti jaipong dan degung,” kenang Shabiq.
Bahkan bisa dikatakan hampir setiap hari ketika berada di rumah, Shabiq selalu menonton wayang, jaipong, dan degung.
Hal ini tentu beda sekali dengan kebanyakan anak-anak lain seusianya yang kesehariuannya lebih senang bermain gedget.
Kegemaran Shabiq dengan yangberbau Sunda ini ternyata bukan hanya terhadap seni dan budaya tapi juga terhadap makanan.
Di kampungnya di Babakan Burujul RT 04 RW 02, Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi, Shabiq juga dikenal sebagi anak yang suka sekali dengan makanan singkong.
“Setelah sering nonton wayang di kaset, saya kemudian sangat menginginkan mempunyai wayang golek sehingga sayapun meminta kepada mamah agar dibelikan. Masih ingat, saat itu wayang yang pertama saya miliki adalah wayang buta,” katanya.
Kian hari tuturnya, wayang yang dimilikinya kian banyak karena ia sering dibelikan oleh mamahnya yang kebetulan sangat mengerti dengan hobi yang dimiliki anaknya tersebut.
Akhirnya Shabiq pun kian getol menonton pertunjukan wayang di kaset CD akan tetapi kali ini sambil praktek memainkan wayang dengan meniru gerakan seperti yang dilihatnya di CD.
Ternyata tak sampai di situ, lama-lama Shabiqpun mulai merengek pada orang tuanya karena ingin bisa membuat wayang sendiri.
Iapun berkali-kali meminta agar orang tuanya mengajarkannya cara membuat wayang.
Hal ini tentu cukup membuat repot orang tua Shabiq karena karena mereka kurang begitu memahami budaya Sunda termasuk wayang golek.
Orang tua Shabiq memang lahir di Jakarta meskpiun moyangnya berasal dari Banten dan Cirebon.
Dikatakan Shabiq, saat usianya lima tahun, ia pun dibawa oleh orang tuanya untuk bertemu langsung dengan dalang kenamaan yang mejadi idola Shabiq, yakni Asep Sunandar Sunarya.
Saat itu Shabiq bertemu dengan Asep di rumah Asep di kawasan Jelekong, Majalaya.
“Sangat senang seklai saat itu karena saya bisa bertemu langsung dengan dalang yang selama ini menjadi idola saya, Ki Asep Sunandar Sunarya.
Sejak saat itulah Shabiq pun resmi menyandang nama dan penerus Karba Suhaya dari Abah Nandang sebagai satu-satunya pupuhu dalang di Bandung yang bisa mentawajuhan para dalang.
Camat Selaawi, Ridwan Hanif, mengaku sangat bangga dengan prestasi yang didapatkan Shabiq. Menurutya, Shabiq merupakan asset bagi daerahnya yang sangat berharga.
“Tentu sangat bangga karena kami memiliki asset yang sangat berharga berupa seorang anak yang begitu mahir menjadi dalang wayang golek. Apalagi saat ini Shabiq telah mendapatkan penghargaan langsung dari Kementerian Pendidikan dan Budaya RI yang tentunya tak sembarang orang bisa mendapatkannya,” komentar Ridwan.
Ridwan berharap prestasi yang telah diraih Shabiq ini bisa menjadi motivasi dalam berkarya sehingga kemampuanya akan lebih baik lagi.
Selain itu, hal ini juga harus menjadi motivasi bagi anak-anak lainnya di Selaawi yang selama ini sudah cukup dikenal sebagai daerah penghasil seniman dan budayawan Sunda. (KAPOL)***
Foto | Peraih penghargaan Anugerah Budaya dan Maestro Budaya Bidang Dalang Wayang Golek Kategori Anak-anak dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, M Shabiq Husnie, siswa SMPN 1 Selaawi Garut bersama Camat Selaawi, Ridwan Hanif.(Istimewa)