KAPOL.ID – Sebagian warga di Dusun Pabuaran, Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, menggeluh akibat dinding rumah mereka retak-retak diduga imbas proyek Tol Cisumdawu.
Terpantau, ada sekitar puluhan rumah yang berdekatan dengan proyek tol dan kondisinya rusak.
Salah satu warga, Nana membenarkan jika sebagian rumah warga rusak termasuk miliknya.
Tepatnya, di lingkungan RT 3 RW 8 Dusun Pabuaran yang menurutnya jika sebelumnya disana tak pernah terjadi hal seperti itu.
“Sebelumnya, disini tak ada rumah warga yang dindingnya retak. Ya, sejak ada aktivitas tol saja bisa terjadi seperti ini,” ujar Nana, Senin 27 Juli 2020.
Bahkan, bangunan warung miliknya pun sempat ambruk imbas tanah retak.
Ia menuturkan, jika bangunan warung tak dipersoalkan, hanya saja khawatir bangunan rumah yang ambruk.
“Kami berharap pemangku kebijakan proyek Tol Cisumdawu ikut memperhatikan nasib warga,” ucapnya.
Menurutnya, terjadinya retakan dinding rumah warga diduga imbas aktivitas alat berat di proyek tol.
“Ada sebanyak 24 rumah milik warga yang terdampak aktivitas proyek tol,” ucapnya.
Kepala Desa Jatihurip Deden Wahidin mengaku telah merespons keluhan warga yang diantaranya mendatangi pemangku proyek yakni PT. GI dan CKJT.
Bahkan, sudah mengajukan permohonan ada solusi yang tampaknya sampai sekarang belum ada tiitk temu.
Ia mengatakan, terlambatnya solusi masalah yang dihadapi warga, imbas kurangnya komukasi para pemangku kebijakan dalam proyek tersebut.
“Kami berharap agar pihak terkait untuk segera melakukan komunikasi dengan pihak pemdes. Karena, kami yang lebih tahu dengan kondisi warga,” ujarnya.
Sementara, Direktur Teknik PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) Bagus Medi ditemui wartawan belum lama ini mengaku siap membayar lahan mik warga terdampak tol, jika ada data lengkap sesuai pengajuan.
“Silahkan warga bertanya ke pemdes setempat soal itu, dan apa saja kendalanya?,” ujarnya. (Iwan R)***