KAPOL.ID – Pelajaran berharga bisa dipetik dari pengalaman Intan Artini (47). Wanita kelahiran Sukabumi ini memberikan inspirasi bagi banyak orang khusus kaum perempuan.
Jangan pernah menyerah dan berhenti berkarya meski hidup ditelan usia.
Berkat hasil karyanya dalam mengelola galeri dan menjadi tutor handal di bidang cinderamata, kini limbah menjadi bernilai jual tinggi.
“Awalnya menekuni dan mengeluti pengiat kerajinan ini dari rasa kejenuhan. Sebagai seorang istri wajib taat dan patuh pada suami, kemana suami ditempatkan kerja hal ini yang menbangkitan ide-ide cemerlang ,” ujar Intan.
Saat itu, ia mulai belajar membuat pernak-pernik dari perkumpulan ibu-ibu pengajian. Disitulah mulai berkreasi mengembangkan hasil kerajinan untuk bisa menambah pundi-pundi rupiah.
“Terpikirlah membuat label Yunikyu Handmade” atau si manis yang unik. Lalu mengembangkan dengan lima ibu-ibu yang sering ikut pengajian,” kata warga Goalpara Kabupaten Sukabumi ini.
Dari lima orang perempuan tersebut terus berkembang menjadi lima belas orang. Mereka saling mengisi dan mengikuti pelatihan dalam berbagai bentuk termasuk seminar. Hingga sekarang menjadi tutor dan menularkan ilmu kepada ratusan kaum perempuan.
“Motivasi saya awalnya karena kita suka dipanggil Dinas di Tanggerang Selatan mengisi pelatihan. Walaupun awalnya secara pribadi, kita buat komunitas dan saling mengisi untuk memotivasi kaum perempuan,” katanya.
Intan menambahkan kegiatan ini akan membangkitkan perekonomian bagi ibu-ibu rumah tangga. Sebab mereka memiliki keahlian dan kreatifitas dan bisa mengubah limbah menjadi barang bernilai jual. (Soppy)***