Oleh Ariska Maulana Yusup
Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Bisnis dalam bidang makanan tidak ada hentinya, seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern berbagai inovasi muncul dari para pembisnis industri makanan.
Target sasaran utama merupakan masyarakat modern yang mengetahui tren. Salah satunya “Dessert”, hidangan penutup ini dibuat menjadi lebih menarik dan trendi mengikuti selera masyarakat modern.
Salah satu UMKM yang ada di daerah Sumedang ini memanfaatkan tren yang dengan menghasilkan produk dessert yang memiliki tampilan menarik. Serta varian rasa yang tidak biasanya untuk menghadirkan keunikan dari cita rasa produk tersebut.
Pemilik UMKM Annisa Cikal memulai bisnis tersebut pada awal masa pandemi covid-19, dimana pada saat itu masyarakat diharuskan “stay at home”. Kreatifitas masyarakat pun bermunculan untuk menciptakan sesuatu sehingga dapat menghilangkan rasa penat dalam dirinya.
Produk dessert pun menjadi tren pada masa itu hingga sekarang. Kejadian tersebut dimanfaatkan oleh Annisa Cikal dengan membuka UMKM di bidang industri makanan dan produk ini diberi nama “Dessert.iin”.
Produk dessert miliknya berbeda dari biasanya sehingga dapat membuat konsumen menjadi penasaran akan produk tersebut.
Produk dessert yang diciptakan Annisa berbeda dari biasanya. Produk dikemas menggunakan toples jar dan memiliki berbagai varian rasa yang unik untuk dicoba seperti varian buah kiwi, milo, oreo, marrie dan lain sebagainya.
Varian rasa yang menjadi best seller yaitu varian marrie, perpaduan antara kue marrie yang crunchy dengan cheese cream dan juga milk sehingga menciptakan rasa dessert menjadi lebih lezat.
Untuk konsumen yang tidak suka dengan rasa yang terlalu manis bisa mencoba varian buah kiwi, varian ini memberikan sensasi yang segar ketika disantap.
Varian buah kiwi merupakan perpaduan antara buah yang segar dengan cookies yang crispy dengan cream. Varian ini memiliki cita rasa yang unik dan segar serta tidak terlalu manis.
Untuk varian lainnya juga tidak kalah lezat karena varian milo dan oreo ini memiliki ciri khas cita rasa masing-masing.
Sistem penjualan yang diterapkan dalam bisnisnya merupakan sistem PO (pre-order) dimana para konsumen untuk mendapatkan produk tersebut harus mengikuti periode order terlebih dahulu.
Sistem ini dilakukan tujuannya untuk meminimalisir kerugian karena modal yang dimilikinya terbatas.
Produk dessert Annisa pun mendapatkan respon yang positif dari para konsumennya. Kebanyakan pelanggan suka dengan packgaging yang lebih trendy dan mewah serta varian rasa yang unik dan menarik.
Media promosinya melalui media sosial seperti Instagram, WhatsApp, Facebook dengan begitu dapat mengurangi biaya promosi yang dikeluarkan.
Untuk menarik konsumen lebih banyak lagi, paket bundling kerja sama dengan UMKM industri makanan yang lain serta menerapkan diskon di momen tertentu.
Selain itu, inovasi yang dilakukan Annisa dalam bisnis tersebut selalu menciptakan varian rasa yang terbaru sesuai dengan tren viral, sehingga konsumen tidak bosan dan selalu tertarik untuk mencobanya.
Ketika bahan baku yang dibutuhkan naik, Annisa memiliki strategi sehingga tidak mengecewakan konsumen dan membuat daya beli berkurang. Dengan menaikan sedikit harga jual sehingga cita rasa dari produk tetap menggunakan bahan baku yang kualitas terbaik.
Tentunya selalu mencoba terobosan terbaru dalam bisnis sehingga tetap dapat berkembang dan mampu bersaing dengan yang lainnya. Juga tidak pernah putus asa dalam menjalankannya.***