BIROKRASI

Di Unsil, Cheka Ajak Kampus Atasi Stunting dengan Keluarga Asuh

×

Di Unsil, Cheka Ajak Kampus Atasi Stunting dengan Keluarga Asuh

Sebarkan artikel ini
Pj. Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah memberikan bantuan simbolis Unsil Peduli Stunting di Gedung Rektorat Unsil Tasikmalaya, Kamis (9/2/2023).*

KAPOL.ID –
Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah mengajak semua pihak berkolaborasi untuk mengatasi stunting.

Salah satunya mengefektifkan keluarga asuh untuk memastikan anak tidak lagi mengalami stunting. Bukan sekadar memberikan makanan tambahan tanpa evaluasi.

“Konsep keluarga asuh ini, ada orang tua, kakak, adik. Nah perguruan tinggi kan ada mahasiswa, jadi bisa menjadi kakak asuh.”

“Kalau jadi orang tua kan masih muda. Makanya kakak asuh saja,” ucapnya saat Launching Unsil Peduli Stunting di Gedung Rektorat Unsil Tasikmalaya, Kamis (9/2/2023).

Ia mengatakan, dengan konsep keluarga asuh setidaknya perkembangan anak stunting dapat terpantau. Serta terevaluasi maksimal berikut progres perbaikan kondisi anak.

“Dapat terpastikan tinggi dan berat badan anak. Tidak hanya memberikan makanan tambahan selama tiga bulan di satu waktu.”

“Jangan-jangan anaknya tetap stunting, malah bapaknya kolesterol. Pastikan anaknya tidak stunting, bukan sekadar pemberian makanannya saja,” seloroh Cheka.

Ia bersyukur Unsil Tasikmalaya dapat berkolaborasi membantu penanganan stunting. Saat ini ada 1.720 anak yang mengalami stunting.

“Terima kasih pak rektor dan rekan-rekan yang tak hanya berkonsep, tapi ikut beraksi dalam penanganan stunting. Ternyata kolaborasi itu ada,” katanya.

Cheka berharap dengan konsep dan aksi kolaborasi ini dapat mencapai target menurunkan angka stunting. Setidaknya dalam 3-6 bulan ke depan bisa di bawah angka nasional.

“Kota Tasik sekarang di 22,4 persen, nasional di 21 persen. Minimal kita lebih baik dari nasional,” ujarnya.

Rektor Unsil Tasikmalaya, DR. Ir. Nundang Busaeri mengatakan, program Unsil Peduli Stunting menjadi keluarga asuh bagi 52 anak.

Anak-anak tersebut yang berada di wilayah Kelurahan Kahuripan dan Cikalang Kecamatan Tawang.

“Bantuannya tidak dalam bentuk uang, tapi makanan berupa susu khusus dan makanan sehat untuk tiga bulan. Namun bertahap sebulan sekali.”

“Sesuai yang disampaikan pak PJ tadi, harus ada evaluasi atau monitoring. Jangan sampai anaknya tetap stunting, bapaknya kolesterol,” katanya.

Nundang mengatakan mahasiswa dari Fakultas Kesehatan dapat ikut membantu. Sehingga terlihat dalam data apakah treatmen yang berjalan efektif atau tidak.***