PENDIDIKAN

Disdik Sumedang Terima Kunjungan Praktisi Pendidikan dari Korea Selatan

×

Disdik Sumedang Terima Kunjungan Praktisi Pendidikan dari Korea Selatan

Sebarkan artikel ini
Kunker pihak Korea Selatan ke Disdik Sumedang.*

KAPOL.ID— Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang nenerima kunjungan Praktisi Pendidikan dari Korea Selatan, betempat di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang pada Jumat, 16 Agustus 2024.

Bahkan, momen tersebut sekaligus jadi ajang silaturahmi dengan Guru Penggerak dan Master Trainer Gasing.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Dr. Dian Sukmara menagatakan, pihaknya kedatangan kunjungan tamu dari Korea Selatan yaitu Mr. Kimjon beserta istri.

Kunjungannya, terkait dengan bagaimana terjadinya sinergitas antara dua negara melalui Kabupaten Sumedang, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang.

Karena, kata dia, memang ada kaitannya dengan pengembangan penyelenggaraan pendidikan yang konstruktif khususnya di Kabupaten Sumedang.

“Mengapa kita menerima kunjungan, karena kebetulan Korea Selatan merupakan negara dari Program For International Student Assessment (PISA) nomor 7 dari pertama. Sedangkan kita Indonesia nomor 7 dari bawah,” ujarnya.

Nah, untuk mendapatkan strategis- strategis yang efektif dalam rangka meningkatkan program pisa, ia mengundang Mr. Kimjon ini untuk dapat berbagi dengan guru-guru yang ada di Kabupaten Sumedang.

“Dan, pada sore hari ini mulai dari pagi menggerakkan guru-guru penggerak untuk dapat informasi awal agar mereka pada saat nanti ada tindak lanjut bersama dengan korea khususnya Mr. Kimjon,” ujar dia.

“Mereka siap menerima program-program untuk dapat meningkatkan litetasi numerasi melalui Program for International Student Assessment (PISA),” katanya.

Dharapkan, ya paling tidak gaya Sumedang bisa lebih dahulu mempecepat untuk peraihan peringkat literatur nunerasi melalui Program for International Student Assessment (PISA).

“Berdasarkan kesepakatan Mr. Kimjon ini, beliau bersedia untuk berbagi terkait dengan bagaimana cara meningkatkan literasi numerasi, meskipun memang ada sebuah semacam permasalahan yang prinsip perbedaan budaya belajar. Ternyata Korea itu budaya belajarnya luar biasa,” ucapnya.

“Disana, anak-anak belajar itu sampai jam 10 malam, itu kegiatan belajar yang optimum,” ujarnya.

Sementara jam belajar di Indonesia mulai dari jam 2 itu sudah terasa mulai lelah .

“Dan ini mungkin berbagi perbedaan kalter ini untuk bisa mendongkrak permasalahan-permasalahan yang pada akhirnya bagaimana meningkatkan kualifikasi nilai Program for International Student Assessment (PISA) yang ada di Kabupaten Sumedang,” ucap dia.

Sebagai gambaran, Sumedang mendapatkan sebuah strategi cara pembelajaran yang efektif atau yang kita kenal sekarang itu namanya transformasi pembelajaran, soal bagaimana terjadinya sebuah transformasi pembelajaran dalam meningkatkan literasi numerasi dan transformasi pembelajaran.

Juga, menindaklanjuti bahwa Kabupaten Sumedang termasuk salah satu kabupaten yang berdasarkan penilaian di Kementerian Pemdidikan khususnya Direktorat Paud Dikdasmen yang masuk ke level nasional tentang transformasi pembelajaran.

“Nah, dengan kekuatan transformasi pembelajaran sebenarnya bagaimana di negara lain khususnya Korea,  kita ingin mencari strategi-strategi itu,” katanya.

Sehingga diharapkan dengan dipahami diketahui strategi pembelajaran yang dapat memberikan  penguatan terhadap literasi numerasi bukan tidak menutup kemungkinan bisa mengejar ketinggalan khususnya mulai dari Kabupaten Sumedang. ***