KABAR POLISI

Ditinjau Kapolres Banjar, 47 Rumah Rusak di Desa Rejasari, Bojongkantong dan Kujangsari

×

Ditinjau Kapolres Banjar, 47 Rumah Rusak di Desa Rejasari, Bojongkantong dan Kujangsari

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID – Bencana yang terjadi di wilayah Kecamatan Langensari Kota Banjar, ditangani Kapolres Banjar Polda Jabar AKBP Ardiyaningsih, Bersama Wakil Wali Kota Banjar H. Nana Suryana.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Ibrahim Tompo mengatakan bahwa sedikitnya 150 pasukan yang terdiri dari Personil Polres Banjar, Kodim 0613/Ciamis serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kota Banjar, PMI, Tagana, Dinsos, Jabar Bergerak, para relawan, dan warga sekitar terlibat dalam evakuasi tersebut.

“Sementara sampai saat ini, jumlah rumah yang terkena dampak hujan deras dan angin beliung sekitar 80 rumah yang tersebar di tiga desa di Kecamatan Langensari,” ucap Ibrahim Tompo.

Kombes Pol. Ibrahim Tompo menyampaikan penanganan pasca bencana dari semalam juga sudah dilakukan evakuasi.

Karena, terbentur dengan kondisi malam hari penanganan dihentikan dan hari ini dilanjutkan kembali, Selasa 1 Februari 2022

“Bencana kali ini di luar dugaan, banyak sekali rumah yang tertimpa pohon. Tercatat ada sekitar 47 rumah yang rusak tersebar di Desa Rejasari, Bojongkantong, dan Kujangsari. Kami pun telah mengimbau kepada para Kepala Desa untuk menyampaikan kepada warga, jika ada pohon yang tinggi untuk menebangnya. Karena kita tidak tahu dengan kondisi sekarang cuaca ekstrim, bisa saja kejadian ini terulang. Tapi mudah-mudahan tidak ada lagi,” ucapnya.

Sementara itu, dalam upaya penanganan pasca bencana, Polres Banjar Polda Jabar sendiri menurunkan sekitar 60 personilnya yang tersebar di empat titik.

“Personil kita tidak terkonsentrasi di satu titik, karena bencana puting beliung ini tersebar di empat titik di empat Desa/Kelurahan.
Kepada masyarakat saya mengimbau untuk tetap hati-hati.

Karena, di daerah kita rawan puting beliung, dan sebagian besar rumah-rumah warga diantara pohon-pohon tinggi.

“Mulai sekarang dibersihkan supaya pohon-pohon itu tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah lagi,” kata Ibrahim Tompo.

Ia mengatakan, dalam bencana hujan deras dan angin puting beliung tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun satu orang meninggal dunia akibat tersambar petir di daerah Waringinsari.

“Bagi masyarakat, tetap hati-hati dan waspada, karena curah hujan masih cukup tinggi dan angin kencang yang diperkirakan sampai bulan April mendatang,” katanya. ***