KANAL

Doa Bersama dan Istigosah Warnai Konfercab NU Kabupaten Majalengka

×

Doa Bersama dan Istigosah Warnai Konfercab NU Kabupaten Majalengka

Sebarkan artikel ini
IST

KAPOL.ID – Memasuki Abad ke-2 ini, Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Majalengka harus bangkit dan maju di seluruh aspek kehidupan.

Tentunya hal ini dibuktikan dengan aksi nyata melalui kehadirannya yang harus memberikan manfaat bagi umat dan bangsa ini.

Persoalan itu mengemuka dalam pelaksanaan pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat ke VII resmi dibuka oleh Pj Bupati Majalengka H. Dedi Supandi melalui Sekretaris Daerah (Sekda) H. Eman Suherman yang dilaksanakan di Gedung Islamic Centre Majalengka, Sabtu 30 Desember 2023.

Konfercab ini dihadiri oleh ratusan peserta, alim ulama, tokoh masyarakat, para pejabat serta para tamu undangan yang hadir memadati acara tersebut.

Agenda Konfercab diawali dengan istigosah dan doa bersama, penampilan kreasi Banser, talk show dan acara pembukaan.

Ketua Panitia Konfercab NU Majalengka, KH Zaenal Muhyidin mengatakan persiapan pelaksanaan kegiatan ini terbilang singkat hanya 30 hari dan mengalami banyak kendala.

Namun berkat kerjasama dan dukungan dari semua pihak bisa terlaksana.

“Alhamdulilah bisa terwujud berkat ridho Allah dan barokah, padahal saat pembentukan panitia itu saya datang terakhir karena ada rapat di pesantren.Ternyata rapat belum dimulai karena menunggu saya, karena tidak ada yang mau menjadi ketua panitia, dan saya ucapkan innallilahi saat diberikan amanah ini,” kata Kiai Zaenal mengawali sambutannya.

Namun diluar itu, lanjut dia, pihaknya mengaku bersyukur pada pelaksanaan Konfercab kali ini terbilang istimewa, sebab sarana dan prasana serta fasilitas yang diberikan jauh lebih baik untuk peserta konfercab.

Termasuk NU Majalengka harus “bangkit” di abad ke-2 ini dengan memberikan pelayanan dan kontribusi nyata bagi umat dan bangsa ini.

“Logo Konfercab ini memiliki filosofi yang mendalam, yakni kebangkitan.Jadi sangat diharapkan NU Majalengka kedepan harus bangkit dalam segala aspek kehidupan dan tidak boleh “tidur” dalam menghadapi tantangan Abah ke-2 NU ini,” tuturnya.

Pelaksanaan Konfercab ini rencananya diakhiri dengan sesi doa bersama untuk KH Abdurakman Wahid (Gusdur) dan siapapun ketua PCNU yang terpilih harus didukung dan diterima oleh semua pihak.

Apalagi peserta Konfercab ini diikuti oleh 26 Majelis Wakil Cabang (MWC) NU, satu MWC tidak bisa menyalurkan suara. Lalu 350 ranting yang turut hadir pun akan ikut melaksanakan pemilihan rois PCNU.

Kiai Zaenal pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tenaga, pikiran, waktu dan dana, sehingga Konfercab ini dapat terlaksana dengan lancar dan sukses.

“Ini Konfercab terakhir yang digelar di wilayah PCNU se-Jawa Barat. Semoga pelaksanaan ini dapat berjalan dengan lancar,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang NU Majalengka, KH Dedi Mulyadi, mengawali sambutannya dengan semboyan NU untuk memberikan semengat yang hadir pada pertemuan itu.

Kiai Dedi mengatakan bahwa NU yang dipimpinya selama 5 tahun 30 hari telah berkomitmen untuk selalu bermitra dengan pemerintah.

“Dalam perjalanannya selama 5 tahun, terjadi hiruk pikuk luar biasa yang mengantarkan pada kebangkitan dan kekuatan.

Pembangunan infrastruktur, seperti NU Center dengan anggaran 450 juta, menjadi berkah bagi masyarakat.

Kiai Dedi menekankan, bahwa perjuangan NU Majalengka selama ini bukan hanya terfokus pada aspek finansial, melainkan pada nilai-nilai kebangsaan dan semangat untuk mencari keberkahaan dari para pendiri NU. Kendati antara NU dulu dan sekarang pasti berbeda, namun semangatnya sama.

“Dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada seluruh keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) atas kerjasama dan dedikasinya selama 5 tahun terakhir. Semoga amal kebaikan bapak dan ibu dibalas oleh Allah SWT,” katanya.

Menurut dia, dalam lima tahun ini, telah bersama-sama mengalami lika-liku perjalanan organisasi yang penuh hiruk pikuk.

Semangat kebersamaan dan gotong royong dari seluruh keluarga NU telah menjadi pilar utama kesuksesan dalam menjalankan program.

“Melalui kerja keras dan keikhlasan, kita berhasil melaksanakan beragam program kerja, membangun infrastruktur, dan menghidupkan NU lebih banyak kegiatan di masyarakat,” ujarnya.

Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Juhadi Muhammad mengharapkan agar pengurus NU Majalengka semakin berkembang dalam menyebarkan manfaat bagi masyarakat.

Momentum Konfercab ini harus dijadikan titik awal agar NU lebih maju dari saat ini. Jangan sampai mengalami kemunduran, apalagi tidak ada kegiatan dan memberikan kontribusi bagi umat.

“Mudah-mudahan Majalengka NU nya semakin maju, semakin berkembang dan semakin dirasakan manfaatnya tidak hanya oleh warga NU, namun oleh masyarakat Kabupaten Majalengka,” ujar mantan Ketua PCNU Indramayu ini.

Kiai Juhadi mengatakan, karena NU sudah memasuki abad kedua, semangat ber-NU harus bertambah melebihi abad pertama. Terlebih tantangan yang dihadapi NU ke depan cukup berat. Perjuangan ini harus diambil dari perjalanan Pahlawan Nasional asal Majalengka almarhum KH Abdul Chalim, yang berjalan kaki dari Majalengka ke Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan berjalan kaki, hanya untuk memperjuangkan NU lebih baik lagi.

“NU memasuki abad kedua, tantangannya cukup berat dan  keadaan dunia semakin berkembang dari teknologi ilmu pengetahuan yang sangat luar biasa. Maka NU harus mampu beradaptasi,” tegasnya.

Penjabat (Pj) Bupati Majalengka, H Dedi Supandi, yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Majalengka, H Eman Suherman, secara resmi membuka acara Konfercab ke-8 Nahdlatul Ulama (NU) Majalengka.

Dalam sambutannya, Pj Bupati berharap agar NU Majalengka dapat terus membangun dan memajukan umat dalam berbagai aspek kehidupan.

Konfercab NU juga diharapkan menjadi momentum penting untuk memajukan dan bersinergi guna mencapai kemajuan.

Dengan semangat kebersamaan dan gotong-royong, diharapkan NU Majalengka terus tumbuh dan berkembang sebagai kekuatan yang konstruktif dalam memajukan masyarakat Majalengka pada khususnya.

“Kami harapkan Konfercab ke-8 ini mampu memberikan kontribusi positif pada umat Islam secara keseluruhan. Dan NU Majalengka juga bisa memainkan peran yang semakin penting dan memberikan manfaat nyata bagi umat dan masyarakat,” ujar Pj Bupati.

Lebih lanjut, Pj Bupati menekankan pentingnya peran NU untuk terus menjaga keberagaman dan toleransi beragama di tengah masyarakat.

Sebab NU, sebagai organisasi kemasyaraktan terbesar di tanah air telah memiliki toleransi yang besar, dan menjadi garda terdepan dalam menjaga kebhinekaan dan persatuan.

“NU selama ini dikenal sebagai organisasi yang selalu menjaga tanah air dalam berbagai rongrongan dari luar, maju dalam bidang keagamaan, serta memiliki kontribusi besar dalam menciptakan kerukunan di tengah masyarakat,” katanya.

Sekda Majalengka juga menyampaikan harapan bahwa pelaksanaan Konfercab ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.

“Kami berharap para kader NU dapat menyatukan visi dan misi untuk mewujudkan tujuan besar NU dalam memberikan pencerahan dan kesejahteraan bagi umat,” ujar Sekda.***