BUDAYA

Dua Tahun Terhenti, Gebyar Pesona Budaya Garut Kembali Digelar

×

Dua Tahun Terhenti, Gebyar Pesona Budaya Garut Kembali Digelar

Sebarkan artikel ini
Kepala Disparbud Garut, Budi Gan Gan

KAPOL.ID – Pemerintah Kabupaten Garut, hari ini Sabtu (4 Juni 2022) mulai menggelar kembali agenda tahunan, berupa Gebyar Pesona Budaya yang biasanya rutin dilaksanakan dalam setiap peringatan Hari Jadi Kabupaten Garut.

Kegiatan berupa festival yang mengusung tema “Garut Waluya Manjing Digjaya” tersebut akan dipusatkan di Lapangan Otista (Alun-Alun) Garut mulai pukul 15.30 WIB.

Kepala Disparbud Garut, Budi Gan Gan menyebutkan, Gelar Pesona Budaya Garut yang telah menjadi agenda rutin dalam setiap peringatan Hari Jadi Kabupaten Garut tahun ini kembali dilaksanakan setelah dua tahun terhenti akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia.

Untuk meriahnya acara ini, selain ditampilkan berbagai seni modern dan tradisional, pihak Disparbud juga telah menyiapkan berbagai seni atraksi.

Diantaranya pergelaran tari kreasi hingga prosesi seni budaya yang melibatkan 100 penari dari siswa dan mahasiswa yang ada di Kabupaten Garut.

Kegiatan Gebyar Pesona Budaya juga akan diramaikan oleh tenda-tenda yang diperuntukan bagi para pelaku UMKM Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang ada di Kabupaten Garut, sehingga diharapkan mampu menjadi arena transaksi jual beli.

“Di hari jadi Garut ke 209 atau Gebyar Pesona Budaya ke 18 yang dilaksanakan hari ini, sengaja kita mengambil tema “Garut Waluya Manjing Digjaya,” selaras dengan semangat kebangkitan menyongsong masa depan yang gemilang untuk kemajuan Kabupaten Garut diseluruh bidang kehidupan,” tutur Budi Gan Gan.

Target dari kegiatan ini juga lanjut Budi, diharapkan, Indikatornya bisa kita lihat, berapa jumlah pelaku usaha yang terlibat, berapa target jumlah pengunjung yang datang dan berapa pula spending money yang beredar selama itu.

“Pada akhirnya kami pun berharap, melalui kegiatan ini bisa menjadi momentum kebangkitan kebudayaan dan ekonomi di Kabupaten Garut, yang selama dua tahun terakhir cukup terpuruk akibat adanya pandemi Covid-19 yang melanda kota berjuluk Swiss Van Java ini,” ujarnya.***