KANAL

E-Warong Nurjanah Diduga Curang, Saat Realisasi BPNT Desa Gabuswetan

×

E-Warong Nurjanah Diduga Curang, Saat Realisasi BPNT Desa Gabuswetan

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID – Pemilik E-Warong Nurjanah Desa Gabuswetan, Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu, diduga memangkas dana realisasi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Modusnya, membelanjakan komoditi yang tidak sesuai dengan ketentuan dari pemerintah.

Dibuktikan, pembelanjaan sumber protein hewani daging ayam harga Rp 20 ribu per Kg.

Kemudian, disalurkan kepada pemanfaat hanya seberat 1,5 Kg dan dibandrol harga Rp 30 ribu.

Dana yang ada atau hak para pemanfaat Rp 200 ribu per KPM.

Dan, sudah ditentukan untuk sumber protein hewani tersebut, Rp 50 ribu.

“Pantas saja, dari satu jenis komoditi yakni sumber protein hewani diduga disunat Rp 20 ribu untuk per KPM. Sedangkan E-Warong Nurjanah, melayani KPM BPNT 4 desa,” kata Bas, warga Kec. Gabuswetan, Minggu (11/10/2020).

Bas mengatakan, diantaranya Desa Kedokan Gabus, Rancamulya, Rancahan dan Desa Gabuswetan.

Sehingga, sering sekali dalam penyaluran sembako BPNT E-Warong Nurjanah, belum lengkap sudah dibagikan.

Pada bulan September 2020 daging ayam 1,5 Kg seharga Rp 30 ribu dengan tahu seharga  5 ribu dan komoditi lainnya di berikan hari berikutnya.

Pelaksanaan realisasi BPNT tersebut, sepertinya semaunya sendiri dengan mengabaikan Pedoman Umum Program Sembako 2020.

Sementara, pemasok bahan pangan protein hewani, Mud warga Kecamatan Gabuswetan, mengatakan bahwa harga daging ayam yang dipesan E-Warong Nurjanah yaitu Rp 20 ribu per Kg.

“E-Warong Nurjanah, Desa Gabuswetan, Aris memesan daging ayam ke saya seharga 20 ribu per Kg. Dia meminta langsung dikemas per bungkus 1,5 Kg,” ujar Mud, belum lama ini.

Ketika dihubungi wartawan, pemilik E-Warong Nurjanah, Desa Gabuswetan, Aris mengaku bahwa belanja protein hewani daging ayam dengan harga Rp 20 ribu per Kg.  Dan ia membenarkan meminta langsung dikemas per bungkus 1,5 Kg senilai 30 ribu untuk per KPM.

“Iya benar, hanya saja di lapangan bisa saja berbeda. Sekarang itu kan, banyak tamu,” jelas Aris. (Rastim Ken Aji ).