KAPOL.ID — Keberadaan warung di Desa Cisempur Kecamatan Jatinangor yang pemiliknya diduga menjual obat terlarang membuat kesal warga setempat.
Sehingga, Kamis 15 Agustus 2024 malam, warga pun beramai-ramai mendatangi warung tersebut dan mengusir pemiliknya.
Kasi Pemerintahan Desa Cisempur Mulyana Yusuf membenarkan dan pihaknya sudah dua kali memberikan peringatan agar disana (warung) tak ada aktivitas menjual obat terlarang.
“Sempat berhenti, tapi belakangan ini ada laporan lagi dari warga dan pihak sekolah terkait penjualan obat terlarang itu,” kata dia.
Ya, kata Mulyana, para ibu rumah tangga sangat kesal hingga melakukan aksi menyatroni warung itu.
“Wajar kesal, karena khawatir putra putrinya berstatus pelajar kebawa-bawa menjadi penikmat obat terlarang itu,” ucap dia.
“Sudah cukup lama penjual obat itu ngontrak sebuah warung disana yang modus awal jualan kopi,” kata dia seraya berucap penghuni warung tak ada di tempat.
Pemilik Kontrakan Anggota Polisi
Bahkan, ujar Mulyana, ada yang lebih aneh lagi dan warga pun sempat heran. Karena, ujar dia, ternyata pemilik kontrakan (warung) itu, seorang anggota Polri yang bertugas di Polres Sumedang.
Ia mengatakan, warga yang melakukan aksi lebih banyak para emak-emak, ada sekitar 60 orang.
“Ya, aksi warga secara keseluruhan terbilang cukup banyak sekali sekira ratusan,” ujar dia.
“Semoga wilayah kami bebas dari aktivitas penjual obat terlarang yang memang bisa merusak mental generasi bangsa,” ujarnya.
Salah seorang ibu rumah tangga mengaku kesal jika di warung tersebut ada dugaan menjual obat terlarang.
“Sudah tak ada ampun, kami minta dia (penjualnya) pergi dari Cisempur,” kata ibu rumah tangga yang enggan ditulis identitasnya.
Dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Jules Abraham Abast, S.I.K belum merespons pertanyaan wartawan. ***
