KAPOL.ID – Educational Research and Consulting (ERC) kembali akan menggelar diskusi tentang pendidikan. Diskusi mendatang mengangkat tema “Catatan Kritis Akhir Tahun: Rewind Pendidikan Indonesia 2022”. Sebuah semangat menuju puncak tahun 2022 dengan merefleksikan apa-apa saja yang telah dilalui pendidikan tanah air sepanjang tahun 2022.
ERC berkolaborasi dengan beberapa komunitas dan organisasi, antara lain
SOLIDARITAS, SEMAR UI, SEMA Universitas Paramadina, DISTRIK, HMI USAKTI, RESISTENCE dan SMK Bakti Karya Parigi. Diskusi ini akan digelar di Cafe Pendopo Palm Kartika pada Jumat (30/12) pukul 19.00 WIB.
Menurut Dayad (Direktur Eksekutif ERC), perjalanan pendidikan kita sepanjang tahun 2022 nampaknya terseok-seok. “Iya, besarnya anggaran pendidikan yang bahkan baru-baru ini mengalami kenaikan, rasanya tidak berbanding lurus dengan capai pendidikan itu sendiri. Masalah iklim pembelajaran yang menjenuhkan, ditambah dengan persoalan kesejahteraan guru masih terdengar akrab di telinga kita sampai hari ini,” jelasnya.
Selain itu, diskusi akan menyoroti berbagai peristiwa-peristiwa yang dianggap menghambat perkembangan pendidikan tanah air.
Sebut saja kasus perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi yang sampai hari ini masih belum menemukan model penangananya yang masih. Padahal berbagai kebijakan dan cara sudah dilakukan, namun tetap saja kasus-kasus tersebut memenuhi headline-headline di sosial media kita.
Bahkan, pendidikan tanah air saat ini mewajarkan praktik-praktik korupsi yang hampir terjadi di semua lembaga pendidikan. Dayad melanjutkan, “mungkin kita sempat mendengar ada dosen yang bertujuan meningkatkan akreditasi kampus dengan memanfaatkan makelar publikasi ilmiah. Atau teman-teman kita yang menggunakan joki skripsi demi kelulusan. Kalau sudah sekacau itu, lalu apa sebenarnya bayangan tentang masa depan bangsa kita ini?”
Untuk itu, ERC mengajak beberapa komunitas, aktivis, dan praktisi untuk bersama-sama mengulas isu-isu yang menghambat perkembangan pendidikan sepanjang tahun 2022, yang pada akhirnya juga mengancam bangsa di masa yang akan datang.
RRC sendiri memiliki tujuan setelah digelarnya diskusi mendatang, tercetus berbagai inisiasi yang akan menjadi titik terang bagi nasib pendidikan kita selanjutnya. “Ya kita sebagai kaum muda berdiskusi santai nanti sambil ngopi-ngopi ringan. Siapa tahu ada jalan terang untuk pendidikan kita kedepannya,” pungkasnya.
