SOSIAL

Gara-gara Belajar Daring Terlalu Lama, Ada Siswa SMP di Kabupaten Tasikmalaya Memilih Menikah

×

Gara-gara Belajar Daring Terlalu Lama, Ada Siswa SMP di Kabupaten Tasikmalaya Memilih Menikah

Sebarkan artikel ini

KAPOL. ID- Hingga saat ini proses belajar mengajar di sekolah masih dilakukan secara online atau jarak jauh. Siswa masih belum bisa mengikuti proses belajar tatap muka akibat pandemi Corona yang belum juga berakhir.

Proses belajar dengan sistem jarak jauh ini sangat berpengaruh terhadap menurunnya tingkat kedisiplinan anak, terutama pada siswa di jenjang pertama atau SMP khususnya yang ada di Kabupaten Tasikmalaya.

Tidak sedikit siswa setiap hari ke luar rumah dengan alasan belajar bersama di rumah teman. Namun kenyataanya malah pergi bermain ke mana saja. Atau malah asyik main game online di rumah.

“Kalaupun ada di rumah, bukannya mengerjakan tugas, tapi malah main game.” Terang salah seorang kepala SMP di Kabupaten Tasikmalaya

Bahkan, ada siswa SMP yang memutuskan untuk menikah. Dan mereka memilih untuk tidak melanjutkan sekolah. Itu sebagai dampak dari terlalu lamanya sekolah secara online.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Tingkat SMP Kabupaten Tasikmalaya, Drs H. Jamaludin Malik tidak menampik fakta itu. Diakuinya ada siswa SMP yang memilih keluar sekolah dan memutuskan untuk menikah.

“Informasinya memang seperti itu” ujarnya kepada KAPOL.ID saat diminta keterangan soal kabar anak SMP memilih menikah daripada sekolah.

Jamal menceritakan, awalnya pihak sekolah tempat anak tersebut belajar sempat mendatangi orang tuanya dengan maksud agar membatalkan rencana pernikahan anaknya.

“Awalnya pihak sekolah juga meminta pada orang tuanya agar membatalkan rencana pernikahan tersebut. Tapi orang tuanya tetap saja akan menikahkan anaknya, dengan alasan “sakolana oge teu pararuguh, mending dikawinkeun, ” katanya.

Dengan demkian, pihak sekolah pun tak bisa lagi berbuat banyak, karena itu sudah kemauan anak dan juga orang tuanya untuk segera menikah. Hanya saja Jamal menolak menyebutkan nama siswa dan asal sekolah siswa yang memilih menikah tersebut.

Menurutnya lagi, kejadian tersebut memang sangat memprihatinkan. “Kami sangat berharap, vandemi ini segera berakhir, sehingga proses belajar bisa berjalan normal. Dan kejadian ini tida akan terulang kembali,” katanya.