KAPOL.ID–Sekitar 100 orang Gabungan Anak Jalanan (GAZA) Indonesia menggelar aksi ngamen di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (3/8/2021). Jumlah tersebut hasil kompromi dengan pihak kepolisian
“Awalnya kami mau turun 500 orang. Tapi polisi minta untuk seminimal mungkin. Mintanya hanya 50 orang. Tapi kami tidak bisa. Paling pengurangan jadi 100 orang,” terang Sekjen DPP GAZA Indonesia, Iim Imanulloh, Selasa (3/8/2021).
Adapun aksi ngamen tersebut, lanjut Iim, merupakan aksi satir atau sindiran bagi para pejabat yang hanya mempedulikan dirinya sendiri di tengah pandemi Covid-19. Di mana rakyat kecil disuruh diam dengan PPKM, tetapi tidak dijamin hak hidupnya.
Dalam aksinya, GAZA berkeliling menyatroni kantor semua dinas di lingkungan sekretariat daerah (Setda) Kabupaten Tasikmalaya. Sekalipun di bawah guyuran hujan cukup lama.
Mereka tetap semangat, kata Iim, lantaran di samping hendak menyemangati para pejabat pemerintah dan aparat penegak hukum serta Perda untuk terus menanggulangi Covid-19; GAZA juga mengingatkan mereka untuk berpikir dua kali sehingga tidak korupsi dana penanghulangan Covid-19.
“Kami juga menuntut kepada aparat penegak hukum yang baru, Polres dan Kejari, untuk segera menuntaskan kasus-kasus korupsi yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Kasus korupsi dana hibah tahun 2018 juga belum tuntas pengusutannya,” lanjutnya.
Iim bahkan menangkap kesan bahwa kasus tersebut dipetieskan. Karena disinyalir atau ada dugaan praktiknya dilakukan secara massif; melibatkan eksekutif, legislatif sekitar setengahnya, bahkan oknum yudikatif itu sendiri.