KAPOL.ID –
Kenaikan harga emas dan telur ayam ras sumbang inflasi bulan Juli 2020 di Kota Tasikmalaya.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya mencatat, indeks harga konsumen mengalami inflasi 0,13%, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya mencapai 0,15%.
“Kenaikan harga telur ayam ras disebabkan meningkatnya permintaan, sementara pasokan tetap bahkan relatif menurun terbatas.”
“Sebab adanya pengurangan jumlah ayam petelur setelah pada bulan sebelumnya harga live bird sedang tinggi,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Heru Saptaji dalam pernyataan tertulisnya awal pekan ini.
Harga emas perhiasan juga terpantau meningkat 3,70% dari bulan sebelumnya. Sejalan dengan kenaikan harga emas dunia yang melonjak dari USD1.781/ons pada akhir Juni ini menjadi USD1.957/ons pada akhir Juli.
Dilain pihak, papar dia, tarif angkutan antar kota yang sebelumnya mengalami inflasi tinggi malah sebaliknya.
Pada bulan Juli tercatat deflasi dengan adanya penyesuaian kembali harga pada beberapa armada bus antar kota.
“Tingkat konsumsi rumah tangga di Kota Tasikmalaya terpantau cukup terjaga dan berbagai aktivitas ekonomi sudah mulai kembali normal.”
“Konsumsi dan permintaan akan mendorong peningkatan produksi sehingga mendukung pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Namun sesuai dengan protokol kesehatan,” katanya.
Meskipun begitu perkembangan inflasi Juli 2020 masih tetap terkendali bahkan lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Nasional yang tercatat 1,54% (yoy) dan inflasi Jawa Barat sebesar 2,21% (yoy).***
