KAPOL.ID – Harga pedas varian cabai dilalab oleh Pasar Murah dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di beberapa titik.
Di Pasar Murah Alun-Alun Indihiang, cabai, beras dan telur ayam ras jadi primadona warga, Rabu (29/1/2020).
“Lumayan selisihnya besar dengan yang di pasar. Cabai merah keriting sampai Rp 50 ribuan per kilo, di sini cuma Rp 40 ribu. Cengek di pasar Rp 50 ribuan, di sini Rp 40 ribu,” ujar Aroh di lokasi.
Penyedia komoditi di pasar murah, Deni mengatakan harga varian cabai memang paling pedas akhir-akhir ini.
Pasokan yang menipis pasca musim kemarau menjadi penyebab psikologis harga naik di pasaran umum.
“Rata-rata di Pasar Murah untuk cabai itu selisih Rp 10-20 ribu per kilonya,” katanya.
Di rekan-rekan petani juga stok sangat terbatas pasca musim kemarau.
“Jangankan untuk menyiram tanaman, untuk mandi pun sulit. Sementara sekarang baru mulai menyemai bibit,” ujar penggiat Kelompok Tani Cipta Rasa 6 Cikubang Taraju Kabupaten Tasikmalaya ini.
Harga beras di Pasar Murah, per kemasan 5 kg dibanderol Gapoktan Sadar Bakti Indihiang Rp 44 ribu. Telor
ayam pun hanya Rp 19 ribu per kilogram.
Wakil Wali Kota Tasikmalaya, H. M. Yusuf mengatakan, pasar murah otomatis dapat mengendalikan psikologis harga. Sebab masyarakat akan keberatan dengan harga yang terlalu bergejolak.
“Kemarin di Mangkubumi, hari ini dan besok di Alun-alun Indihiang. Di Kecamatan Tamansari 3-4 Februari mendatang. Dengan begini, harga tidak akan terlalu melonjak,” katanya.
Tim Pengendali Inflasi Daerah yang berisi satgas pangan, Pemkot dan Bank Indonesia terus mengawal agar harga tetap terkendali. Otomatis inflasi tetap rendah seperti pencapaian tahun 2019 masuk lima terbaik se-Indonesia di 1,7 poin. ***
Support KAPOL with subscribe, like, share and comment
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv
Instagram : https://www.instagram.com/kapol_id
Website : https://kapol.tv/